APBD Perubahan Kota Magelang Masih Fokus pada Pandemi Covid-19
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Pemkot Magelang mengalokasikan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Perubahan tahun 2020, untuk tiga bidang prioritas penanganan Covid-19. APBD Perubahan 2020 Kota Magelang sendiri telah disepakati antara Pemkot dan DPRD dalam sidang paripurna, Rabu (16/9). Walikota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan, tiga bidang prioritas tersebut adalah penanganan kesehatan, dampak ekonomi, dan penyediaan jaring pengaman sosial. ”Tahun ini memang cukup berat. Pandemi Covid-19 ini sangat memengaruhi sektor perekonomian kita yang mana berimbas pada struktur pendapatan dan belanja APBD sehingga dilakukan rasionalisasi dan penyesuaian serta refocusing,” kata Sigit di sela sidang paripurna Meski begitu, Sigit mengapresiasi kinerja anggota badan anggaran DPRD Kota Magelang yang sudah bekerja keras membahas APBD Perubahan ini bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Hingga saat ini, kesepakatan telah dikirim ke Gubernur Jawa Tengah untuk dievaluasi. ”Latar belakang perubahan APBD ini, karena memang anggaran perlu disesuaikan. Apalagi, dalam rangka penanganan Covid-19 ini yang prioritasnya pada kesehatan dan dampak ekonomi serta sosial,” ujarnya. Baca Juga Mayat Misterius Korban Pembunuhan, Diduga karena Hutang dan Hubungan Kekasih Tidak hanya itu, lanjutnya, perubahan target kinerja juga berubah. Demikian halnya dengan capaian pendapatan dan usulan program baru yang menjadi prioritas. ”Kita satukan persepsi dan wujudkan anggaran yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel yang bermuara untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Pada APBD Perubahan ini diproyeksikan pendapatan daerah tahun 2020 naik sebanyak Rp100 juta. Besaran pendapatan daerah dalam APBD Perubahan 2020 tercatat sebanyak Rp879.123.919.000. Jumlah ini naik dari Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan yang tercatat sebesar Rp879.023919.000. Kenaikan juga di sektor belanja daerah yang naik sebesar Rp100 juta dari Rp982.696.316.000 menjadi Rp982.796.316.000. Dalam paripurna ini disampaikan juga defisit anggaran yang mencapai Rp103.672.397. ”Defisiti anggaran ini kemudian tertutupi pembiayaan daerah sehingga, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (Silpa) menjadi nol rupiah,” jelas Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Magelang, Iwan Soeradmoko yang membacakan salinan hasil pembahasan RAPBD 2020 di hadadapan peserta sidang. Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno yang memimpin jalannya sidang paripurna dan wakilnya, Bustanul Arifin, serta Dian Mega Aryani. Kemudian, Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina, juga segenap anggota DPRD Kota Magelang. Iwan yang akrab disapa Koko menyebutkan, ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan Pemkot Magelang. Di antaranya memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pengetatan protokol kesehatan, dan optimalisasi peran RT/RW dalam mengawasi warganya. ”Perlu juga kiranya mempersiapkan jikalau mendesak untuk pemberlakukan PSBB. Lalu, peningkatan kapasitas rumah sakit dan ruang isolasi, efektivitas belanja daerah, dan mendorong sektor non-pemerintah,” imbuhnya. Koko menambahkan, prioritas lain yakni dalam menjaga ekonomi lokal. Pemerintah, kata dia, harus menjaga pertanian dan distribusi pupuk serta benih. Hal ini menjadi bagian upaya menjaga ketahanan pangan. ”Kemudian, validasi penduduk miskin untuk mendapat skema bantuan jaring pengamanan sosial dan skema bantuan pula terhadap pasar online,” pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: