Bakrie Jalin Kerja Sama Perakitan Bus Listrik Tri Sakti di Magelang

Bakrie Jalin Kerja Sama Perakitan Bus Listrik Tri Sakti di Magelang

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) yang merupakan entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts, resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri, Tri Sakti. Ini menjadi langkah awal VKTR dalam upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia. Kesepakatan kerja sama itu ditangani langsung oleh Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie dalam pertemuan dengan pers di workshop Tri Sakti di Magelang, Kamis (17/02). “Dengan kerja sama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto,” kata Anindya Bakrie. VKTR atau Vektor adalah spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha BNBR yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif. Dengan menjadi entitas tersendiri, dia berharap VKTR dapat lebih fokus dalam mempercepat pengembangan industri EV di Indonesia. \"PT “Sebelum ini, kami telah bermitra dengan BYD Auto dari Tiongkok. Kemitraan ini dilanjutkan oleh VKTR yang mengembangkan segmen EV heavy mobility (kendaraan listrik mobilitas tinggi), dan dimulai dengan bus listrik,” kata Anindya. Ia yakin bahwa kerja sama baru yang kini dirintis bersama Tri Sakti akan memperkuat upaya pengembangan cikal-bakal ekosistem kendaraan listrik tanah air. Terlebih kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri, katanya, memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk-produk manufakturnya. “Ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Kita ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun di sini secara lengkap dari hulu hingga ke hilir,” ucapnya. Dia ingin kolaborasi ini tidak hanya setengah-setengah. Sebagai contoh, dalam membangun, pihaknya tak cuma berfokus pada fasilitas pembuatan badan bus-nya saja, melainkan juga fasilitas perakitan sasis yang khusus didedikasikan bagi bus listrik. Sementara itu, Direktur Utama PT Vektr Mobiliti Indonesia, Gilarsi W Setijono menambahkan, saat ini VKTR telah memasok sejumlah 30 bus VKTR-BYD yang dalam waktu dekat segera beroperasi di rute non-BRT Transjakarta. “Kami berharap dengan adanya kerja sama strategis VKTR, Tri Sakti, dan BYD Auto ini akan turut mempercepat kesiapan industri EV di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik perkotaan seperti Jakarta, yang bebas emisi karbon dan mendukung udara bersih,” kata Gilarsi. Ia berharap, kolaborasi industri yang telah mereka jalin saat ini akan mampu melayani pemenuhan target Pemprov DKI Jakarta yang berniat mengoperasikan hingga 100 unit bus listrik dalam waktu dekat ini. Target Pemprov DKI itu akan dicoba dipenuhi dengan produk bus listrik jenis Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit di workshop Tri Sakti Magelang. Mantan Direktur Utama PT Pos Indonesia ini juga menyatakan bahwa pihaknya akan menjaga kualitas dari produk kendaraan yang mereka produksi. “Setiap bus listrik yang dihasilkan oleh VKTR dipastikan melewati proses quality management dengan standar terbaik, dan akan didukung dengan sistem after sales service yang memahami betul karakter kendaraannya,” katanya. Ia pun mengatakan bahwa reputasi BYD Auto, salah satu pemain besar kendaraan listrik asal Tiongkok itu. Semua kendaraan listrik BYD dibuktikan punya kualitas dan standar keamanan dan kenyamanan yang sangat baik. “Terbukti, BYD bisa memasuki pasar-pasar yang memiliki standar mutu dan keamanan yang tinggi seperti di Eropa dan Amerika,” ungkapnya. Sebagai produksi perdana, selama sebulan kedepan diharapkan dapat diselesaikan tiga bus listrik di workshop Tri Sakti, berkoordinasi dengan BYD. Gilarsi mengatakan, ke depan pihaknya yakin bahwa industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang lebih cepat. “Kami telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda, Jadi tidak hanya berhenti dengan BYD dan Tri Sakti. Hal ini kami lakukan untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: