Belum Ada Obatnya, Kok Bisa Sembuh

Belum Ada Obatnya, Kok Bisa Sembuh

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Gugus tugas pencegahan dan percepatan penanganan Covid 19 Kabupaten Wonosobo angkat bicara soal pasien sembuh. Pasalnya sempat menjadi pro kontra di tengah warga lantaran virus belum ada obatnya. “Bagaimana pemahaman tentang pasien sembuh. Padahal belum ada obatnya. Terus disembuhkan dari apa, padahal vaksinya dan obatnya belum ketemu, jawabannya ya sembuh dari virus,” ucap Jubir Gugus Tugas, dr. Moh Riyatno. Diakui, pertanyaan tersebut banyak bermunculan beberapa waktu lalu. Bahkan pernah dilontarkan langsung sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam rapat koordinasi. Gugus tugas sendiri sudah memberikan jawaban sesuai dengan kaidah kesehatan “Virus ini bisa sembuh sendiri, tapi karena penularan tinggi dan belum ditemukan vaksin serta obatnya, maka dilakukan karantina, pada perawatan diberi obat obatan yang bersifat supporting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Maka virus akan bisa ditekan dan tidak menunjukkan gejala,” bebernya Sedangkan untuk kesembuhan ditentukan atau  ditunjukkan dari hasil laboratorium swab. Disitu  bisa dilihat virusnya ada atau tidak. Jika negatif atau tidak ditemukan lagi virus, maka dinyatakan sembuh. “Tidak ada virus saat diperiksa melalui swab, dinyatakan sembuh. Sebab, virus itu ditengarai ada di lendir yang berada di tenggorokan sehingga diambil melalui alat yang namanya PCR. Kalau hasilnya disebutkan tidak ada atau negatif ya dinyatakan sembuh,” katanya. Berkaitan dengan jumlah pasien Wonosobo banyak yang sembuh setelah menjalani masa perawatan, Plt Dinas Kesehatan Wonosobo itu mengatakan, sebagian besar, bahkan 90 persen pasien covid 19 tidak menunjukkan gejala. Baca Juga Dua Hari, Temanggung Tambah 96 Positif Covid-19 “Pasien di Wonosobo sebagian besar memang pasien yang dijaring melalui rapid dan kontak erat. Warga Wonosobo yang terpapar kondisi kesehatanya cukup bagus, tidak ada penyakit penyerta,” ucapnya Menurutnya, pasien covid Wonosobo didominasi pasien yang tanpa gejala. Ini menjadi pembelajaran. Ini bagus, tapi jangan abai. Karena, orang tanpa gejala justru menjadi penyebar virus paling cepat. “Sekali lagi bahwa penyebuhan pasien tidak hanya  tergantung obat-obatan, tapi juga makanan atau vitamin  supporting bagi peningkatan daya tubuh. Sehingga bisa menekan virus,” tandasnya. Sedangkan masalah isolasi pasien covid, dalam protkol kesehatan memungkinkan bisa melakukan isolasi mandiri. Hanya saja selama ini tidak ada yang berani menjamin pasien tetap di tempat selama menjalani masa karantina. “Makanya kalau desa memiliki tempat karantina dan bisa mengawasi dan menjamin tidak keluar dari area isolasi serta bisa diurus, maka ya boleh tidak menjalani isolasi di rumah sakit. Nanti ada pola kooridnasi yang kuat antara nakes dan juru covid desa untuk memantau,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: