Berganti OPD, Gunung Tidar Magelang Berubah Jadi Kebun Raya

Berganti OPD, Gunung Tidar Magelang Berubah Jadi Kebun Raya

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang bersiap membenahi secara komperhensif Kebun Raya Gunung Tidar, setelah mandat pengelolaan berpindah dari Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) per tahun 2020 ini. Selain fisik berupa infrastruktur, DLH juga meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) masyarakat sekitar. Plt Kepala DLH Kota Magelang, Otros Trianto mengatakan, per Januari 2020 status Gunung Tidar menjadi Kebun Raya. Semula yang berbentuk unit pelaksana tugas (UPT) pun diubah menjadi UPT Kebun Raya Gunung Tidar dari sebelumnya UPT Gunung Tidar. \"Kami akan langsung tancap gas mengelola Kebun Raya ini dengan mengumpulkan seluruh pekerja yang sehari-hari beraktivitas di Gunung Tidar,\" katanya, Jumat (10/1). Pihaknya diminta segera membenahi yang perlu dibenahi agar kawasan tersebut tetap menarik minat pengunjung. Terlebih untuk meningkatkan kunjungan wisata religi dan wisata panorama di kawasan tersebut. \"Saya sudah tekankan agar ada pembenahan menyeluruh di Gunung Tidar ini. Sebagai objek wisata, dengan kondisi saat ini ada yang mengganjal saya, misalnya jalan masuk menuju kawasan ini kurang tertata dengan baik,\" ujarnya. Baca Juga Pilkades di Temanggung Sisakan Masalah, Sejumlah Rumah Warga Dilempari Batu Otros menyoroti masalah kesan kumuh yang ada di jalan masuk kawasan wisata dan konservasi alam ini. Utamanya banyak sekali barang-barang yang tak perlu terpajang di pinggir jalan, seperti meja, kursi, lapak pedagang, bahkan jemuran pakaian. \"Cukup ironi sebenarnya, karena sepanjang jalan masuk sebelum pintu tiket terpajang jemuran pakaian, pakaian dalam pula, kan lucu. Pengunjung yang datang tentu kurang nyaman melihat pemandangan ini. Karena itu saya minta ini segera ditata dengan baik,” tandasnya. Ia juga menyoroti masalah pengemis yang masih ada di area Gunung Tidar. Masalah ini, perlahan akan ia benahi, karena menyangkut hajat hidup orang. Kemudian soal parkir, Otros pun menegaskan harus tertata dengan baik. \"Di awal saya langsung inspeksi ke lapangan dari bawah area parkir bus sampai pintu masuk. Banyak yang harus ditata, dan kita coba satu per satu membenahi. Hal ini agar pengunjung yang datang merasa nyaman, sehingga ada keinginan kembali lagi,” paparnya. Dia menambahkan, satu persoalan lagi yang menjadi perhatiannya, yakni terus meningkatnya populasi hewan kera ekor panjang. Satu sisi kera ini menjadi daya tarik, tapi di sisi lain seperti hama yang harus dikendalikan. \"Sudah lama sebenarnya wacana mengurangi populasi kera ini, tapi belum ada yang cocok. Kalau kera ini tidak bisa dikendalikan akan bahaya. Akan kita coba terus mengkaji bagaimana cara yang efektif untuk mengurangi jumlah kera ini ke depan,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: