BNNK Banyumas Sita Minuman “Kunyit” Berefek Seperti Sabu dari Pemandu Lagu

BNNK Banyumas Sita Minuman “Kunyit” Berefek Seperti Sabu dari Pemandu Lagu

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMUAN : Kepala BNNK Banyumas menunjukkan minuman kunyit yang dikemas dalam botol minuman berenergi. PURWOKERTO-Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas menemukan minuman “Kunyit”. Temuan ini merupakan hasil razia BNNK Banyumas beberapa waktu lalu yang dilakukan di rumah kos di daerah Kebondalem dan sebuah tempat karaoke di Purwokerto. Kepala BNNK Banyumas, Agus Untoro mengatakan, saat razia tersebut petugas menyita satu botol minuman “kunyit” tersebut dari salah seorang pemandu lagu dan satu penghuni rumah kos. Sementara ada tiga orang lagi yang mengaku sudah mengkonsumsi minuman tersebut. “saat disita minuman tersebut dikemas dalam botol minuman berenergi berukuran 150 ml,” terang Agus. Dari hasil interogasi sementara, minuman tersebut didapat salah satu pemandu lagu tersebut dari seorang pelanggannya. “Sementara yang di Kebondalem penghuni kosnya tidak mampu berdiri saat kami periksa. Dia mengaku usai mengkonsumsi kunyit tersebut. Namun kami tidak menemukan barang bukti,” terang dia. Sementara dari hasil tes urin yang mengaku sudah mengkonsumsi “kunyit”, hasilnya mirip seseorang yang mengkonsumsi sabu-sabu. “Kami bawa sampel minuman tersebut ke Labfor Polda Jateng,” lanjutnya. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, ditemukan kandungan berbahaya dalam minuman kunyit seperti Pseudoefedrin, Guafenesin, Acetaminophen, Caffein, Chlorpheniramine, dan Dextromethorphan. Menurut dia, Pseudiefedrin merupakan prekusor atau salah satu bahan pembuat sabu-sabu. “Berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika Pseudoephedrine termasuk salah satu Prekusor Narkotika pemiliknya dijerat Pasal 129 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara,” jelas dia. Efek dari mengkonsumsi minuman ini, para penggunanya akan merasakan sensasi stamina yang lebih dari biasanya. “Ya efeknya seperti mengkonsumsi sabu. Rata-rata memang yang mengkonsumsi dari pemeriksaan kami seperti PSK untuk meambah stamina,” tutur dia. Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait peredaran minuman “kunyit” ini. “Peredaran masih kami selidiki siapa pemasoknya. Soalnya ada juga yang mengaku mendapat minuman tersebut dengan harga Rp 250 ribu per botol di Banyumas ini,” pungkas dia. (ali/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: