Desa Rejowinangun Kembangkan Wisata Taga Toga

Desa Rejowinangun Kembangkan Wisata Taga Toga

MAGELANGEKSPRES.COM,Wisata Tanaman Gizi Keluarga dan Tanaman Obat Keluarga (Taga Toga) di Desa Rejowinangun Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo mulai dilirik wisatawan luar daerah. Di lokasi itu, pengunjung dimanjakan dengan berbagai tanaman obat yang segar, sayuran nan hijau, hingga aneka jenis bunga yang saat ini sedang trending di kalangan pecinta tanaman hias. Taga Toga yang dicanangkan di setiap RT tersebut makin menambah keiindahan Rejowinangun dan meningkatkan ekonomi warga. Desa Rejowinangun berjarak tempuh sekitar 18 kilometer dari pusat kota Purworejo. Jalan yang beraspal sangat memudahkan mobilitas menuju lokasi. Kanan kiri jalan tampak asri terlihat hamparan berbagai macam bibit tanaman. Rejowinangun juga sebagai daerah sentra pembibitan yang memasok kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Kalimantan, dan Jawa timur. Tak heran, setiap pengunjung tidak hanya menikmati keindahan Taga Toga, melainkan juga swafoto sekaligus membeli tanaman sebagai buah tangan. Seperti yang dilakukan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kulonprogo pada Sabtu (14/11). Mereka mendatangi Desa Rejowinangun untuk mendalami pemanfaatan pekarangan melalui budidaya Taga Toga. Kunjungan yang dikemas dalam rangkaian kaji banding Taga Toga dipimpin Wakil Ketua PKK Kulonporo, dr Sri Budi Utami. Rombongan diterima Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo, Dra Erna Setyowati Said Romadhon, bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Agus Ari Setyadi SSos, Camat Kemiri Nur Huda SSTP MIP. Ikut pula Kepala Puskesmas drg Edy Sucipto MM, Kades Rejowinangun Hari Santosa, dan sejumlah pengurus PKK Kabupaten. Sri Budi Utami yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo mengakui kelebihan Desa Rejowinangun dalam pemanfaatan pekarangan dengan Taga Toganya. Terlebih, pengembangannya mampu memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat. “Kami mencari berbagai referensi dari berbagai kabupaten, tapi ternyata pilihan terkuat di Rejowinangun ini.  Akhirnya kami tahu keberadaan pengembangan tanaman di Rejowinangun ini melalui media sosial pada chanel youtube,” katanya. Sri Budi juga mengapresiasi kesadaran dan kepedulian warga yang bagus. Masing-masing dapat memanfaatkan lingkungan rumahnya untuk ditanami berbagai tanaman gizi dan tanaman obat. “Kelihatannya simpel tapi mendorong menjadi sebuah gerakan masyarakat itu bukan pekerjaan yang gampang. Maka kami ingin belajar untuk bisa menerapkan di tempat kami,” ungkapnya. Apresiasi senada juga disampaikan Dra Erna Said Romadhon. Ia menilai Desa Rejowinangun yang bekerja sama dengan PKK desa untuk menyulap pekarangan menjadi sentra Taga Toga sekaligus dapat menarik wisatawan. “Tentunya ini sangat bagus karena dapat menangkap peluang bisnis, yang sekarang booming dengan tanaman hias. Juga memiliki manfaat berlipat,” terangnya. Kepala Desa Rejowinangun, Hari Santosa, menyebut Rejowinangun awalnya memang menjadi sentra pembibitan tanaman keras. Namun, seiring berjalannya waktu, potensi itu dipadukan dengan program PKK yakni pemanfaatan lahan untuk Taga Toga. Rejowinangun juga meraih juara I dalam lomba Taga Toga tingkat Kecamatan Kemiri. Menurutnya, tingginya peluang  juga menggerakkan pemerintah desa untuk mengadakan gerakan pengolahan pekarangan bertanaman Taga Toga di setiap RT. Warga satu RT membagi tugas dengan bergiliran merawat tanaman yang hasilnya untuk bersama dalam satu RT. “Masyarakat antusias dan Alhamdulilah banyak pengunjung yang datang dari Jakarta Bogor, Jogja, dan sebagainya. Ini sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat,” bebernya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: