Diapit Kabupaten Magelang sebagai Zona Merah, Satgas Jogo Tonggo Kota Magelang Diminta Awasi ODP dan OTG,

Diapit Kabupaten Magelang sebagai Zona Merah, Satgas Jogo Tonggo Kota Magelang Diminta Awasi ODP dan OTG,

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Satgas \"Jogo Tonggo\" yang bertugas sebagai garda terdepan pencegahan Covid-19 di tingkat RW se-Kota Magelang diminta untuk menaikkan kewaspadaan, menyusul ditetapkannya Kabupaten Magelang sebagai Zona Merah. Pasalnya, Kota Magelang secara geografisnya diapit Kabupaten Magelang. Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina meminta, Satgas Jogo Tonggo yang dibentuk di tingkat RW makin proaktif mengawasi warganya. Terlebih jika di tiap RW itu terdapat orang dalam pemantauan (ODP) maupun orang tanpa gejala (OTG). \"Oleh karena itu, Satgas Jogo Tonggo harus maksimal dalam melakukan pengawasan. Terutama terhadap ODP dan OTG, jangan sampai upaya isolasi mandiri ini jadi tidak disiplin. Tetap harus lebih disiplin lagi, kita sama-sama menjaga wilayah kita tidak terkena dampak terlalu besar,\" kata Windarti, kemarin. Kondisi geografis Kota Magelang yang berada di tengah-tengah Kabupaten Magelang, lanjutnya, juga harus menjadi kewaspadaan. Jangan sampai, karena masyarakat tidak patuh dengan anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan, warga Kota Magelang jadi ikut terdampak. Baca Juga Untuk Pengadaan APD, KPU Purworejo Kekurangan Anggaran Rp9,8 Miliar \"Saya juga harapkan Satgas Jogo Tonggo dan masyarakat pada umumnya di Kota Magelang, bersikap tegas. Ketegasan ini menjadi perlu untuk mengawasi tamu-tamu dari luar daerah,\" ujarnya. Windarti mengaku selama ini peran Satgas Jogo Tonggo kurang maksimal di lapangan. Ini terjadi ketika petugas justru tidak berani menegur masyarakat yang sengaja tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. \"Kadang satgas tidak berani menegur tamu luar daerah yang datang ke wilayahnya. Tidak bisa menolak. Ini juga meresahkan warga. Meski mereka hanya mampir tapi potensi penularan virus tetap luar biasa. Jogo Tonggo harus ketat,\" tutur Windarti. Sementara itu, Walikota Magelang, Sigit Widyonindito sebelumnya menginstruksikan semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membuat insiatif dan inovasi, bersama-sama melawan virus corona. Dia membebaskan, kreasi dan inovasi dari OPD, sepanjang tujuannya adalah mengurangi potensi penularan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. \"Saya minta OPD buat insiatif kebijakan yang aktif untuk mencegah penyebaran virus corona. Sesuaikan dengan masing-masing OPD itu sendiri,\" ujarnya. Ia pun mengapresiasi langkah yang ditempuh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, yang selama ini getol melakukan disinfeksi di fasilitas publik dan pertamanan. \"Fasilitas publik ini rentan, jika ada penanganan serius, semisal penyemprotan disinfektan tentu bisa mencegah potensi penularan virus corona,\" katanya. Selain itu, Sigit juga mengarahkan agar OPD lain, terutama yang membidangi masalah transportasi agar membuat regulasi untuk menyekat penumpang di dalam angkot. Termasuk mengubah arah pejalan kaki di jalur pedesterian padat, agar tidak saling berpapasan. \"Contoh di Pecinan, pedesteriannya dibuat searah supaya tidak ada yang berpapasan. Ini juga menjadi langkah kita untuk tetap menerapkan physical distancing,\" tandasnya. Selanjutnya, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim), Sigit meminta untuk memperbanyak penyediaan fasilitas cuci tangan di seluruh Kota Magelang. \"Harus dibangun persepsi bahwa New Normal itu adalah kehidupan berjalan normal tapi protokol kesehatan harus ketat, jangan sampai kendor. Buktikan kalau kita serius menangani pandemi ini,\" tegasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: