Gowes Menjadi Trend, \"Motoyuyu\" Lahir Sebelum Pandemi Covid 19
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Trend gowes atau bersepeda kembali marak ditengah pandemi covid-19. Bukan hanya kalangan remaja, tetapi hampir merambah ke segala usia. Hal tersebut bisa dilihat di sepanjang jalan. Hampir di semua daerah banyak dipenuhi goweser. Makin ramai khususnya pada hari libur. Fenomena tersebut termasuk di wilayah Kabupaten Magelang. Salah satu goweser yang tergabung dalam komunitas sepeda \"Motoyuyu\" (Mata Kepiting) Sakimun, mengatakan, komunitas tersebut sudah dirintis sejak tahun 2018, jauh sebelum pandemi covid 19 terjadi. \"Jadi kami gowes bukan karena ikut-ikutan trend tetapi karena kebutuhan akan olahraga menggunakan media sepeda kayuh. Kebetulan basecamp kami di Kodim 0705/Magelang. Anggota terdiri dari penggowes Kodim dan masyarakat, yang dirintis sejak 2 Desember 2018, jauh sebelum ada corona,\" ucap Sakimun, yang menjabat Ketua Motoyuyu 2018-2020. Sakimun mengatakan, gowes yang menjadi trend saat ini diharapkan bisa menjadi sarana olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh dengan penuh keceriaan tanpa mengabaikan sopan santun dalam bersepeda di jalan. Dikarenakan banyak goweser memenuhi jalan raya, sehingga menimbulkan bahaya bagi goweser dan pengguna jalan lain Baca Juga Angka Rt Covid-19 Kota Magelang 0,14 \"Meskipun ini adalah kabar baik, karena masyarakat sudah kembali menggunakan sepeda sebagai sarana olahraga. Dan harapannya bukan hanya menjadi trend sesaat saja. Tentunya tetap taat berlalulintas saat di jalan raya. Jangan berjajar lebih dari satu, Karena harus berbagi dengan pengguna jalan lain. Cukup sering kami gowes keluar daerah, seperti ke Pantai Jogjakarta, selain di dalam daerah dengan trek menantang diseputaran Kabupaten Magelang seperti di Telaga Bleder Grabag dan tetap tertib berlalu lintas\" terang Sakimun. Sementara, Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Korwil Magelang, Muhammad Sani Lais mengatakan, kembali populernya hobby gowes juga mempengaruhi permintaan akan sepeda klasik. Dimana sebelumnya sepeda klasik atau sepeda onthel hanya diminati kalangan tertentu. \"Untuk merk tertentu harganya memang mahal, bahkan ada yang seharga mobil, karena kelangkaannya dan keorisinilannya. Meskipun tergolong klasik, sepeda onthel tetap nyaman digunakan untuk gowes jarak dekat maupun jarak jauh, dan menjadi pilihan bagi penggemar sepeda yang ingin membeli sepeda selain sepeda modern,\" papar Sani. Sani mengatakan, banyak obyek wisata ditutup selama pandemi covid 19, menjadikan bersepeda sebagai pilihan rekreasi yang murah dan menyehatkan. \"Beli sepeda tidak harus mahal, yang terpenting bisa dipakai berolaraga. Dan yang terpenting di jalan raya tetap berbagi jalan dengan pengguna jalan lain dan tetap utamakan keselamatan,\" ungkap Sani.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: