Gunung Prau Kembali Ramai Pendaki, Buru Bintang Jatuh

Gunung Prau Kembali Ramai Pendaki, Buru Bintang Jatuh

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Meskipun masih di masa ujicoba dan pembatasan wisata, terutama untuk pendakian gunung di kawasan Wonosobo, ternyata jumlah pendaki sudah membludak. Bahkan sejak awal pekan ini, terhitung tiap harinya ada ratusan pendaki yang menuju Gunung Prau. Kebanyakan pendaki mengaku penasaran dengan embun beku di Dieng dan ingin menikmati sunrise, tapi banyak juga pendaki yang ingin melihat fenomena bintang jatuh. “Menurut prakiraan dari beberapa situs maupun Nasa, di akhir Juli ini terjadi fenomena bintang jatuh yang cukup massif dan katanya jumlahnya sampai ratusan dalam satu waktu. Maka banyak teman-teman yang mengajak untuk mencoba melihat fenomena itu dari puncak gunung. Kebetulan jalur pendakian Prau sudah mulai buka dan ternyata cukup ramai,” ungkap salah satu pendaki Setiadi, Selasa (28/27). Setiadi berangkat ke Prau pada Senin petang dan bermalam bersama rombongannya dari Kantor Pos Wonosobo. Ketika mendekati pukul empat pagi, di langit bagian timur banyak terlihat gugusan bintang dan juga bintang jatuh meski hanya belasan yang bisa dilihatnya. Menurutnya, ada ratusan pendaki yang berangkat di hari yang sama sekitar jam 20.00 WIB dan tiba di puncak sekitar pukul 23.00 WIB. Baca Juga INOBEL I-STEM/STEAM Antarkan Kota Magelang Raih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik “Untuk persyaratan pendakian cukup mudah, tapi kami harus menyiakan surat keterangan sehat yang bisa diajukan di puskesmas Kejajar atau yang terdekat dengan tarif Rp20.000 satu surat. Kebetulan yang mendaki bersama kami juga ada wisatawan asing dari Polandia yang katanya juga sempat mendaki ke gunung Bisma juga. Sebelumnya kami juga di scan atau tes suhu juga dan ditanya apakah punya penyakit bawaan yang berat,” imbuhnya. Pendaki lainnya asal Temanggung, Yusuf, mengaku senang akhirnya bisa mendaki Prau setelah tertunda hampir empat bulan karena Pandemi. Meskipun udara cukup dingin di kisaran 10 derajat celcius saat mulai mendaki dan diperkirakan di pagi harinya menyentuh minus satu derajat, dirinya merasa puas. Setiba di lokasi basecamp, Yusuf mengaku cukup kaget mengingat jumlah pendaki cukup banyak. “Untuk keselamatan pendaki, maka ada peraturan harus memakai sleeping bag, kaus tangan, serta penutup kepala, jika tidak membawa maka bisa sewa. Kemarin diperkirakan suhu bisa sampai minus, sehingga rawan terjadi hipotermia. Maka kondisi kesehatan harus benar-benar prima ketika akan mendaki,” ungkapnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: