Industri Manufaktur Mulai Pulih
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Purchasing Managers\\\' Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di posisi 50,8. Artinya, industri manufaktur di Tanah Air mulai kembali pulih di tengah pandemi Covid-19. \"PMI kita tumbuh lebih dari level 50. Ini menunjukkan mulai kembali pulih industri manufaktur kita,\" kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam video daring, kemarin (8/9). Dia berharap, dengan membaiknya kinerja manufaktur dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku industri, terutama menggenjot produksi industri manufaktur untuk kebutuhan nasional maupun internasional. Selanjutnya, kata dia, untuk pemerintah pusat ataupun daerah, menekankan penyediaan bahan baku bagi pelaku industri nasional, khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM). Yakni dengan mempercepat implementasi program subtitusi impor hingga 35 persen. \"Karena akibat pandemi ini sejumlah negara dunia masih menerapkan lockdown. Sehingga industri manufaktur kita masih kesulitan untuk mendapatkan bahan baku,\" ungkapnya. Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw mengatakan, saat ini indeks manufaktur di atas 50 sejatinya menunjukkan manufaktur tengah ekspansif, sedangkan di bawah 50 menunjukkan manufaktur mengalami resesi. \"Sejak bulan Februarri, perusahaan manufaktur Indonesia melaporkan perbaikan kondisi bisnis pada bulan Agustus dengan pertumbuhan output pada tingkat tercepat selama lebih dari enam tahun, karena bisnis terus menyesuaikan diri dengan melonggarnya pembatasan Covid-19,\" ujarnya. Penopang kenaikan angka PMI, menurut dia, pertumbuhan yang solid, baik volume produksi maupun arus masuk pesanan baru pada bulan Agustus. Ditambah dengan aktivitas bisnis yang terus membaik di era kebiasaan baru. \"Permintaan juga menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, kepercayaan bisnis juga meningkat sejak bulan Juli. Nag, data terbaru ini mengisyaratkan bahwa ekonomi akan bangkit lebih kuat setelah jatuh pada triwulan kedua,\" ucapnya. Sebagai informasi, data dari IHS Markit, PMI Manufaktur Indonesia pada Agustus menunjukkan peningkatan yang solid, baik dalam produksi maupun pesanan baru, sehingga membawa kontribusi positif dalam kondisi bisnis sejak bulan Februari. Ekspansi pada output dan permintaan baru tersebut mengalami kisaran yang tercepat selama enam tahun. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: