Longsor Jadi Dominasi Bencana Alam di Kabupaten Magelang
LONGSOR. Bencana longsor terjadi di Kecamatan Kaliangkrik beberapa waktu yang lalu.-IST-MAGELANG EKSPRES
MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat 457 bencana alam terjadi pada tahun 2024 lalu.
Dari jumlah tersebut, tanah longsor menjadi kasus terbanyak yakni 215 kasus, disusul cuaca ekstrem sebanyak 138 kasus.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 429 bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, M Mansur Wachdani, menyebutkan bahwa distribusi kejadian bencana tersebut hampir merata di seluruh kecamatan di wilayahnya.
"Dominasi bencana alam seperti hidrometeorologi. Contoh longsor dan angin kencang yang memang menjadi yang terbanyak sepanjang tahun 2024," katanya, kemarin.
Dari segi jenis bencana, tanah longsor menjadi yang paling sering terjadi sepanjang tahun 2024, dengan 215 insiden tercatat di Kabupaten Magelang.
BACA JUGA:BPBD Sosialisasikan Penanggulangan Gempa di Magelang, Awas Ancaman Merapi-Merbabu
Cuaca ekstrem menyusul dengan 138 insiden, sementara kebakaran bangunan tercatat sebanyak 51 insiden.
Kategori kejadian lainnya, seperti rumah roboh, kecelakaan air, dan kejadian non-alam lainnya, mencapai 29 insiden. Selain itu, terdapat sebelas insiden banjir.
Kabupaten Magelang mengalami beberapa bencana, termasuk kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan, dengan masing-masing terjadi sembilan dan empat kali.
BACA JUGA:Antisipasi Krisis Air di Magelang, BPBD Siapkan 5 Sumber Air
Menurut dia, total kejadian bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada 309 rumah, yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu ringan, sedang, dan berat.
Rincian kerusakan mencakup 248 rumah rusak ringan, 45 rumah rusak sedang, dan 16 rumah rusak berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres