Kabupaten Magelang Mengawali Program BISA, Dilaunching di Kebun Buah Karangrejo
MAGELANGEKSPRES.COM,BOROBUDUR - Kabupaten Magelang dipilih untuk mengawali Program Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA). Program ini adalah pertama di Indonesia yang sesuai dengan prinsip program Gerakan BISA Pariwisata. Yaitu partisipatif oleh dan untuk masyarakat melalui parekraf di desa wisata dengan semangat gotong royong. Launchingnya digelar di Pendopo Kebun Buah Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur, Senin (6/7/2020). Kesempatan ini dibuka oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementrian Pariwisata, Fajar Utomo. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengatakan, pandemi covid 19 telah membawa pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak, yang mengakibatkan terhenti hampir semua sektor pariwisata dan kegiatan ekonomi kreatif. \"Covid 19 mengakibatkan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk sementara waktu tidak dapat bekerja secara optimal. Sehingga, berakibat meningkatnya angka pengangguran langsung dan tidak langsung pada sektor tersebut. Sesuai arahan presiden untuk melaksanakan program semacam padat karya dalam upaya mitigasi dampak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan langkah langkah yang cepat, fokus cepat, tepat dan terpadu. Karena itu, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Barekrap bersama dengan pemerintah daerah melakukan Gerakan BISA,\" ucap Iwan. Baca juga Aniaya Korban hingga Meninggal, 9 Warga Kota Magelang Ditangkap Polisi Peserta Gerakan BISA 1400 orang dan berlangsung selama lima hari mulai 6 hingga 10 juli. Peserta dari 20 desa wisata terpilih yang sudah lolos pada 13 kriteria. Secara teknis kegiatan yang bersifat padat karya dengan mengoptimalkan tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan masyarakat di destinasi wisata, khususnya di desa wisata. \"Tujuan yang pertama pemerdayaan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang terdampak atau semacam padat karya. Kedua mendukung pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dari covid 19,\" papar Iwan. Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementrian Pariwisata, Fajar Utomo mengatakan, dalam masa pandemik covid 19 kunjungan pariwisata turun sangat signifikan, juga membuat kesenjangan sosial yang makin melebar sebanyak 1,7 juta pekerja sektor pariwisata terdampak pandemik ini. \"Untuk itu Presiden Jokowi memberikan langkah perlindungan masyarakat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf melakukan realokasi anggaran untuk memfokuskan kegiatan yang mendukung percepatan penanganan akibat covid 19 untuk memperbaiki ekonomi tenaga kerja pariwisata di masa darurat dan masa pemulihan antara lain melalui penguatan kwalitas destinasi wisata melalui konsep pariwisata berkelanjutan dan penerapan sapta pesona,\" ungkap Fajar. Fajar menambahkan, dalam menangani dan mengantisipasi adaptasi baru pasca covid 19 dengan dengan mengutamakan standart halte, higein dan safety. Fajar berharap agar ekonomi pariwisata cepat pulih kembali. Bupati Magelang, Zaenal Arifin menyampaikan terima kasih mendapat kehormatan sebagai tempat pembukaan program Kementrian Pariwisata tersebut. Menurut Zaenal, pandemi covid 19 telah meluluh lantakan sendi sendi perekomian di negara. Termasuk di Kabupaten Magelang, bahwa sejak bulan Maret sudah tidak melakukan aktifitas hingga kini sudah empat bulan berlangsung. \"Maka krisis kesehatan ini agar jangan berdampak pada krisis ekonomi yang terlalu jauh karena akan berdampak pula pada krisis keamanan. Di Kabupaten Magelang telah diterbitkan Intruksi bupati dan surat edaran sekda tentang kebijakan menghadapi normal baru. Pemerintah Kabupaten juga telah melakukan refokusing anggaran dengan total Rp72 miliar untuk penanganan covid. Akan ada perubahan dengan menghadapi sebuah kenormalan baru dengan memenuhi sarat protokol kesehatan,\" papar Zaenal.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: