Kemenag Keluarkan 13 Program Penanggulangan Covid-19

Kemenag Keluarkan 13 Program Penanggulangan Covid-19

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan 13 program penanggulangan dampak Covid-19 di lingkungan pendidikan Madrasah. Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi menyatakan, bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia sangat berdampak kepada proses pembelajaran dan pengajaran di Madrasah. \"Sehingga Kementerian Agama melakukan langkah langkah strategis untuk pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19 di Madrasah,\" kata Fachrul, dalam rapat dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, Selasa (7/7). Fachrul menjelaskan, bahwa program-program yang akan dilakukan tersebut, lebih banyak dilakukan dengan konsep daring dan bekerjasama dengan pihak lain. \"Hal itu bertujuan, supaya tidak berdampak pada anggaran,\" ujarnya. Fachrul menuturkan, program pertama yang akan dilakukan adalah terkait Perubahan Juknis BOS Madrasah dan BOP RA yang memberikan ijin Madrasah untuk menggunakan dana tersebut. \"Penggunaan dana yang dimaksus nantinya untuk pencegahan Covid-19 dan penunjang penyelenggaraan pembelajaran daring (e-learning),\" terangnya. Program yang kedua, akan melakukan kerjasama dengan pihak Google for Education. Dari situ, keuntungan didapat memanfaatkan product Google Suit (Google Classroom, Google Meet, dan lain-lain) serta akun Edukasi Madrasah dengan storage unlimited dengan domain @madrasah.kemenag.go.id. Dengan demikian seluruh guru dan siswa madrasah mendapatkan fasilitas gatis dari Google yang akan meningkatkan mutu Pendidikan di madrasah,\" ujarnya. Kemudian, program ketiga lebih kepada bantuan Kuota Terjangkau yang merupakan program kerjasama dengan 3 Provider Telekomunikasi (Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata) dengan discount harga mencapai 60%. Madrasah dapat mengunjungi web. https://madrasah.kemenag.go.id/bantuankuotaterjangkau/. \"Mengingat Kondisi pandemic covid 19 yang masih belum berakhir, maka perpanjangan perjanjian kerjasama akan dilakukan sampai dengan 31 Desember 2020 dan akan ditambah kerjasama dengan PT Hutchison 3 Indonesia,\" katanya. Program keempat, tentang Penguatan Jaringan Listrik dan Internet. Kementerian Agama, kata Fachrul, telah memiliki data madrasah yang tidak memiliki jaringan listrik sejumlah 11.998 madrasah dan Internet sejumlah 13.793 madrasah. \"Saat ini sedang menjalin komunikasi untuk kerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mengatasi hal tersebut terutama di daerah 3T,\" imbunya. Program selanjutnya, yakni Kurikulum Darurat saat Covid-19. Kementerian Agama telah mengeluarkan panduan Kurikulum Darurat melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020, tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Kemudian juga, terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online yang merupakan Layanan Penerimaan Peserta Didik Baru secara online yang disediakan oleh Direktorat KSKK Madrasah melalui https://madrasah2.kemenag.go.id/ppdb/ untuk agar meminimalisir kerumunan masyarakat. Setelah itu, program Buku Madrasah Digital. Hal ini merupakan buku pelajaran madrasah sejumlah 124 buku (buku mata pelajaran agama di Madrasah meliputi al-Quran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab. \"Serta buku buku penunjang lainnya, seperti buku pegangan guru, Pendidikan karakter, Pendidikan anti korupsi dls) dapat dibaca dan diunduh secara gratis melalui laman : http://madrasah2.kemenag.go.id/buku/,\" tuturnya. Kemudian program Platforms Dragonlear.Org, yang merupakan platform pembelajaran online untuk Madarasah Ibtidaiyah khusus mata pelajaran Matematika yang dapat digunakan secara online gratis. \"Ini merupakan kerjasama dengan Kedutaan Rusia pada link : http://dragonlear.org/. Saat ini sedang dilakukan perpanjangan kerjasama sampai dengan 31 Desember 2020,\" ujarnya. Adapula program E-Learning Madrasah yang merupakan Learning Management System (LMS) milik Kemenag. Aplikasi pembelajaran online ini dibuat oleh alumni madrasah yang saat ini sudah digunakan oleh 18.103 Madrasah, 102.190 guru, 918.099 siswa dan yang telah menggunakan kelas online 140.131 kelas. \"Madrasah dapat mendownload aplikasi ini melalui laman : https://elearning.kemenag.go.id/. Saat ini sedang dirancang layanan cloud server untuk aplikasi e-learning madrasah bagi madrasah madrasah swasta yang tidak memiliki server,\" jelasnya. Selanjutnya program yang difokuskan kepada Penyediaan platform ARD (Aplikasi Raport Digital) untuk RA dan Madrasah untuk disebarluaskan kepada madrasah dan RA (negeri dan swasta) di seluruh Indonesia. \"Penyediakan siaran belajar melalui Televisi bagi siswa madrasah “Syiar Madrasah” melalui kerjasama dengan MetroTV,\" imbuhnya. Program yang tak kalah penting terkait pembuatan Modul membangun Karakter Moderat untuk Penguatan Nilai-nilai Moderasi Beragama pada RA, MI, MTs, dan MA. \"Disediakan dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2020/2021, modul ini disediakan secara digital pada alamt http://madrasah2.kemenag.go.id/buku/,\" ucapnya. Program yang terakhir, adalah Pelaksanaan lomba dan pelatihan untuk meningkatkan daya saing siswa dilaksanakan secara daring dan mengoptimalkan Informasi Teknologi, seperti Kompetisi Sain Madrasah (KSM), Pelatihan dan Lomba Akademi Digital Madrasah (AKM), Madrasah Vlog Competition 2020. Selain itu, Fachrul juga menyampaikan, bawha Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah telah me-refocusing anggaran madrasah melalui revisi anggaran sejumlah Rp9.183.570.000, yang bersumber dari Rupiah Murni. \"Anggaran refocusing di madrasah tersebut digunakan untuk penanganan langsung pandemik Covid-19 dalam memenuhi kebutuhan internal madrasah seperti handsanitizer, pembelian sabun, penyemprotan disinfektan, masker, perbaikan tempat cuci tangan, pembelian alat-alat kesehatan dan lain lain dan juga kebutuhan lain terkait penanganan Covid-19,\" terangnya. Sementara itu, Komisi VIII DPR RI mengungkapkan apresiasinya terhadap program penanggulangan dampak Covid-19 yang disampaikan Kementerian Agama. \"Kita mengapresiasi langkah-langkah Kementerian Agama di masa new normal, terutama untuk penanganan di madrasah dan pesantren,\" kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto. Menurut Yandri, salah satu yang menjadi sorotan adalah rencana Kemenag untuk melakukan penguatan jaringan listrik dan internet di madrasah. Sebab, di 75 tahun usia kemerdekaan bangsa ini masih ada 11 ribu lebih madrasah belum tersentuh listrik,\" ujarnya. \"Bayangkan, hampir 12 ribu madrasah tidak punya listrik. Saya kira ini menjadi PR kita bersama. Dan kita perlu menunjukkan keberpihakan kita, dengan memberikan porsi anggaran,\" pungkasnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: