Kepala SMK Harus Miliki Jiwa Entrepreuner di Sekolah

Kepala SMK Harus Miliki Jiwa Entrepreuner di Sekolah

MAGELANGEKSPRES.COM,KEMENTRIAN Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Mitras Dudi bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Usaha Kecil (PPUK) Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya menyelenggarakan  Program Peningkatan Kapabilitas dan Manajerial Kepala SMK Berbasis Industri. Kegiatan tersebut diadakan di Universitas Prasetiya Mulya Jakarta, sejak 5 Oktober dan akan berakhir pada 17 Desember 2020. Alur program diawali dengan pembukaan (opening meeting) oleh Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof Dr Djisman Simandjuntak. Kegiatan selanjutnya meliputi 2 hari Conditioning, 5 hari Mini MBA Program, 5 hari CEO Meet CEO, 2 hari Project Assigment, 25 hari Project Implementation, dan 3 hari 3 Sertification. Ketika menjalankan usaha, seorang CEO dituntut untuk mampu mengambil keputusan vital dan mengatur keseluruhan operasional perusahaan, demikian pula peran seorang kepala sekolah. Program ini telah membimbing 90 kepala SMK di seluruh Indonesia. “Ibarat ujung tombak pendidikan SMK, kepala sekolah bertugas memformulasikan tujuannya, menggerakkan roda di bawahnya, serta menjadi model bagi sekolahnya kepada pihak luar. Dengan demikian, mereka dituntut kreatif dan proaktif mengikuti dinamika industri agar dapat menyelaraskan hasil lulusannya dengan kebutuhan industri,” jelas Danang Yudha P MM, selaku Manajer PPUK SBE Universitas Prasetiya Mulya. Tak hanya pendampingan online dan berbagai kegiatan lainnya, para kepala SMK turut diajak menjalankan outbound virtual sebagai upaya memberikan perspektif baru dan melatih pemikiran kritis. Baca Juga Tim PPMT Unimma Bangun Kesadaran Warga Peduli Hipertensi “Melalui kegiatan ini saya diajarkan menjadi kepala sekolah yang memiliki jiwa entrepreneur,” ujar Mila Yustiana SPd MMPar, Kepala SMK Negeri 2 Magelang. Setelah berlatih hingga berkomunikasi langsung dengan industri, akan tiba puncaknya, kepala SMK menemukan akar permasalahan dari kurangnya penyerapan tenaga kerja. Dari situ, mereka berpikir bagaimana menggerakkan SMK untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, serta menghasilkan lulusan yang mampu layak industri. “Ini adalah tugas dan tanggung jawab  kepala sekolah dan tim manajemen sekolah untuk mempromosikan kompetensi siswa kepada dunia luar (IDUKA),” tambah Mila Yustiana, kemarin. Menurut Milla, manfaat dari Program Peningkatan Kapabilitas dan Manajerial Kepala SMK Berbasis Industri ini agar kepala sekolah tidak hanya menjadi manajer di sekolah saja, tapi juga harus bisa menjadi CEO. Kepala sekolah harus bisa menjadi entrepreneur di sekolah tersebut. \"Sekolah ibarat perusahaan harus bisa menjual kompetensi siswanya ke IDUKA, sekolah harus bisa dilirik oleh IDUKA dan IDUKA percaya bila kerjasama dengan SMK,\" pungkas Milla. SMK BISA !, SMK HEBAT !, SMK Negeri 2 Magelang JUARA DAN UNGGUL !. (adv/tim jurnalistik smkn2 magelang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: