Korban Puting Beliung di Temanggung Bertambah jadi 73 Rumah Rusak

Korban Puting Beliung di Temanggung Bertambah jadi 73 Rumah Rusak

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Sebanyak 73 rumah di empat desa di Kecamatan Kledung rusak akibat terjangan angin puting beliung yang melanda, Selasa (3/11) petang. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, namun kerugian kurang lebih mencapai Rp315 juta. Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Gito Walngadi mengatakan, empat desa di Kecamatan Kledung yang disapu puting beliung yakni, Dusun Kalianggrung Desa Tlahab, Desa Kruwisan, Desa Jamu dan Desa Canggal. Namun dari empat desa tersebut, jumlah rumah rusak terbanyak di Dusun Kalianggrung Desa Tlahab yang mencapai 61 rumah. “Di desa ini 51 rusak ringan dan 10 rumah rusak sedang hingga berat,” katanya, Rabu (4/12). Sedangkan tiga desa lainnya lanjut Gito yakni, Desa Kruwisan dengan rumah rusak ringan tiga rumah dan satu rumah rusak sedang, Desa Jambu tiga rumah mengalami rusak ringan dan Desa Canggal empat rumah rusak ringan dan satu rumah rusak sedang. Baca juga 58 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Temanggung “Rumah rusak di Kecamatan Kledung mencapai 73 rumah, 61 rusak ringan dan 12 rumah nrusak sedang,” terang Gito. Menurutnya, kerugian akibat bencana alam yang terjadi di Kecamatan Kledung ini diperkirakan mencapai Rp315 juta. Namun demikain saat bencana alam terjadi tidak ada korban jiwa. “Kalau kerugiannya memang ratusan juta rupiah, karena rumah yang rusak akibat bencana alam itu sangat banyak, alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” urainya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga setempat, bencana alam puting beliung yang terjadi di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing ini terjadi hampir bersamaan, yakni sekira pukul 15.00 WIB. Saat itu lanjutnya, di lembah Gunung Sindoro dan Sumbing yang masuk wilayah Kecamatan Kledung diguyur hujan yang sangat deras. Kemudian angin puting beliung datang setelah hujan mulai reda. “Kejadiaanya hampir bersamaan, angin dari arah timur menuju kebarat, dan desa yang terakhir tersapu angin puting beliung ini adalah Dusun Kalianggrung Desa Tlahab,” jelasnya. Baca Juga Walikota Magelang Juara Nasional Tenis Baveti VII di Bali Saat ini kata Gito, pihaknya bersama elemen lapisan masyarakat lainnya sudah terjun langsung bahu-membahu membersihakan dan memperbaiki puing-puing rumah yang rusak. “Dari Selasa petang kemarin masyarakat juga sudah langsung gotong royong, hari ini (Rabu_red) gotong royong kembali dilakukan,” ujarnya. Sementara itu Bisri salah satu warga Desa Tlahab menuturkan, angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (3/11) petang kemarin, sangat mengejutkan warga. Sebab selama ini belum pernah ada bencana puting beliung di desanya. “Kami sama sekali tidak menyangka. Biasanya kalau hujan memang deras sekali, tapi tidak ada angin puting beliung seperti saat ini,” katanya. Akibat puting beliung tersebut, atap rumah Bisri mengalami kerusakan, beberapa lembar seng ikut kabur terbawa angin puting beliung. “Hanya atap rumah yang paling atas saja, lainnya tidak ada. Alhamdulillah semua warga selamat,” tuturnya. (set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: