Longsor Kepil, Seorang Manula Tewas Terjepit Tembok

Longsor Kepil, Seorang Manula Tewas Terjepit Tembok

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Seorang kakek berusia lanjut asal Dusun Pawulon Gondowulan Kecamatan Kepil ditemukan tidak bernyawa. Korban ditemukan terjepit diantara reruntuhan tembok yang jebol akibat longsor kemarin pagi. “Ya ada satu korban meninggal akibat longsor di Desa Gondowulan Kepil, kita minta warga Wonosobo waspada dan tingakatkan  kesiapsiagaan. Apalagi ini sudah memasuki bulan November,” ungkap Kepala BPBD Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim Kurniawan  kemarin. Menurutnya, dari informasi yang ia terima dari warga setempat, sebelum kejadian longsor yang menelan korban jiwa itu, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi sejak hari Minggu hingga Senin pagi. “Jadi sebelum longsor itu, kawasan Kecamatan Kepil memang terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan juga durasi cukup lama. Ini patut diwaspadai, ini ciri khas hujan  bulan November, jarang muncul sinar matahari di pagi hari, tapi muncul hujan sejak pagi,” katanya. Sedangkan longsor yang menimpa korban terjadi pada pukul 05.00 WIB pagi kemarin. korban diketahui sedang berada di kamar belakang dan tertimpa tembok yang jebol akibat diterjang longsor. Sedangkan istri korban selamat lantaran berada dikamar depan. Baca Juga Empat Formasi CPNS Tak Terisi, 325 Orang Lolos CPNS “Ketika istri korban melihat kebelakang terdapat longsoran yang menimpa tembok bagian dapur dan kamar. Istri korban segera meminta bantuan warga. Berdasarkan keterangan saksi pada saat cek lokasi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia karena terjepit runtuhan tembok dan segera dilaporkan ke Desa, Kecamatan, Koramil, Polsek, Puskesmas dan Sar Kepil,” terangnya Pihak BPBD mengakui bahwa sejumlah desa di Kecamatan Kepil memang masuk zona merah rawan bencana longsor, salah satunya desa Gondowulan. Terkait hal tersebut piahknya meminta pemerintah kecamatan untuk  meningkatkan intensitas koodinasi terkait bebcana alam . “Kita pinta ada peningkatan koordinasi antara pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, tingkatkan budaya sadar bencana kepada warga dan membangun mitigasi bencana yang baik,” ucapnya. Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini saat musim hujan yang disertai petir, angin kencang yang bisa mengakibatkan, tanah longsor, banjir dan pohon tumbang, hati - hati yang bermukim didaerah rawan longsor, perbaharui selalu informasi cuaca melalui aplikasi maupun situs resmi dari BMKG. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: