Merti Desa di Purworejo Gelar Wayangan di Situs Perigi

Merti Desa di Purworejo Gelar Wayangan di Situs Perigi

PURWOREJO – Desa Banyuurip Kecamatan Banyuurip menggelar merti desa dengan menggelar wayang kulit di Situs Perigi Desa Banyuurip, kemarin malam. Pagelaran dengan lakon Pendowo Kumpul tersebut  mengundang dalang Ki Parikesit dari Desa Pacor Kecamatan Kutoarjo. Teguh Susanto Kepala Desa Banyuurip Merti Desa tersebut dilakukan untuk ucapan rasa syukur kepada sang pencipta karena telah diberikan panen yang melimpah. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Banyuurip adalah persawahan. \"Kami laksanakan kegiatan ini setiap panen di musim Kemarau (ketigo) sebagai  ungkapan syukur masyarakat setempat atas keselamatan dan hasil panen yang diperoleh,\" terangnya. Dikatakannya, situs Punden Perigi atau punden batu merupakan bangunan joglo kecil yang berukuran 3,2 m x 3,2 m berlantai ubin putih yang digunakan sebagi tempat pertapaan seorang pangeran yang berasal dari Majapahit. “Di dalam bangunan tersebut terdapat batu bekas tempat duduk Pangeran Joyokusumo, batu lutut, batu dakon, batu lumpang dan sebuah yoni sebagai tempat menampung air untuk membasuh muka yang oleh sebagian orang dipercaya dapat mendatangkan berkah,” katanya. Teguh menambahkan pada sebelah barat punden Perigi terdapat bangunan berukuran 8 m x 16 m yang sering digunakan untuk pertunjukan wayang kulit oleh penduduk setempat sehabis panen musim kemarau. \"Selain untuk nguri-nguri (melestarikan) budaya dengan acara seperti ini mengingatkan kita pada sejarah sesepuh Banyuurip, seperti apa dulu kalau babad alas dan berjuang serta intinya adalah mengirim doa kepada para leluhur dan minta kepada sang pencipta,\" ucapnya Tempat pertapaan Pangeran Joyokusumo disebut Punden Perigi, yang berarti dimurugi (didatangi dari jauh yaitu Majapahit) menuju tempat itu. Punden Perigi yang ada di Desa Banyuurip Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo memiliki bentuk 4 persegi panjang dengan ukuran 10,6 m x 6,3 m. Dimuka dinding selatan dari bangunan tersebut terdapat pohon Kecacil yang sangat rindang. Sementara itu Camat Banyuurip Tri Wahyuni Wulansari mengungkapkan bahwa Desa Banyuurip ini tang menjadi cikal bakal Kecamatan Banyuurip sehingga kedepannya ia berharap untuk Desa Banyuurip ini bisa lebih maju lagi dari sebelumnya. \"Desa Banyuurip sudah mulai menggeliat dengan perkembangannya. Kita punya sawah, Banyuurip juga menyimpan potensi yang banyak sekali salah satunya di tempat ini yaitu petilasan Pangeran Joyokusumo, Sumur Beji, Sumur Pinatak, dan juga batik asli Banyuurip yang patut kita jaga kelestariannya,\" ucapnya. (luk)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: