Mi Ongklok Menjadi Kuliner Khas Wonosobo yang Paling Diburu Wisatawan

Mi Ongklok Menjadi Kuliner Khas Wonosobo yang Paling Diburu Wisatawan

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Seluruh objek wisata di Kabupaten Wonosobo dibanjiri ribuan wisatawan pada libur lebaran tahun 2022 lalu. Tidak hanya menikmati pemandangan alam dan juga atraksi seni budaya yang disuguhkan saat berkunjung di kabupaten dingin ini, namun mereka juga berburu kuliner khas Wonosobo. “Kuliner mi ongklok menjadi favorit wisatawan saat libur lebaran tahun 2022 ini, kami lakukan pantuan di sejumlah titik yang menjadi pusat kuliner tersebut, semuanya ramai,” ungkap Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo kemarin. Menurutnya, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, kunjungan wisatawan di Kabupaten Wonosobo mengalami over kapasiti. Bahkan sejumlah ruas jalan menuju objek wisata mengalami kemacetan parah. Selain itu hotel dan penginapan penuh, kuliner khas juga berdampak, banyak diburu oleh wisatawan. “Mi ongklok memang menjadi kuliner khas Wonosobo, serta menjadi salah satu magnet wisatawan untuk berkunjung,” katanya. Dari monitoring yang dilakukan oleh tim Disparbud, kuliner khas mi ongklok yang terdapat di pusat kota  seperti area sekitar Alun-alun, jalan A Yani, Longkrang,  serta Kelurahan Jaraksari, ramai dipadati wisatawan yang berasal dari luar daerah. Hal itu terlihat dari plat kendaraan yang digunakan. “Ramai semua, mereka wisatawan dari luar daerah, ini menunjukkan kuliner mi ongklok mulai dikenal luas dan mendapat sambutan baik dari wisatawan,” terangnya. Dijelaskan Agus, bahwa Disparbud sekitar awal tahun 2022, telah melakukan rebranding terhadap kuliner khas mi ongklok bersamaan dengan pembukaan mall ekonomi kreatif di gerbang mandala wisata. Rebranding tersebut meliputi bentuk gerobak serta baju khas penjual mi ongklok. Sebagaimana diketahui, mi ongklok yang berasal dari akulturasi budaya kuliner Jawa dan China (Tionghoa) kini dikenal sebagai sajian makanan khas Wonosobo yang menjadi atraksi wisata sejak tahun 1950-an. Dikisahkan oleh para keturunannya, Kwa Ping An pada tahun 1947 mempopulerkan mi ongklok yang awalnya dijual dengan Hek atau dipanggul. Kwa Ping An yang dikenal dengan nama Mbah Slamet diakui sebagai penemu mi ongklok yang selalu disajikan bersama sate sapi. Mi yang direbus dengan cara di-ongklok, gerakan ketika menggoyang alat berupa bambu untuk menampung mi diyakini sebagai asal namanya. Mi ongklok disajikan dengan bumbu yang dicampur dengan kuah kental dipadukan dengan sayuran kubis, daun kucai, tahu bacem itu cocok disajikan dengan tempe kemul. Diyakini sejak medio 1950-an, mi ongklok telah menjadi daya tarik wisata Wonosobo yang mudah ditemui lewat penjaja keliling dengan gerobak maupun warung lesehan di pinggir jalan. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: