Optimalkan Satgas Covid-19 RT/RW, Pemkot Magelang Keliling 17 Kelurahan

Optimalkan Satgas Covid-19 RT/RW, Pemkot Magelang Keliling 17 Kelurahan

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Untuk mengoptimalkan penanganan Covid-19, Pemkot Magelang terus memantau Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo di tingkat RT dan RW. Pengawasan itu diwujudkan dengan safari Walikota Magelang Sigit Widyonindito dan Forpimda untuk melihat sejauh mana program Satgas Jogo Tonggo di tiap-tiap lingkungan. \"Kegiatan ini menjadi ikhtiar Pemkot Magelang untuk menekan penyebaran Covid-19. Dari tingkat RT dan RW ini, melalui Satgas Jogo Tonggo diharapkan, pamong dan tokoh masyarakat proaktif mengedukasi tentang protokol kesehatan,\" kata Sigit saat berkunjung ke Satgas Jogo Tonggo se-Magelang Tengah di Aula Kecamatan Magelang Tengah, Rabu (30/9). Menurut Sigit, kegiatan ini juga untuk mengompakkan masyarakat untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19. Termasuk menyamakan persepsi dan sinergitas antarlembaga di tingkat lingkungan. \"Saya melihat pergerakan di lapangan soal penanganan Covid-19 di Kota Magelang sangat membanggakan. Kemarin kita mendapat peringkat terendah ketiga se-Jawa Tengah, per hari ini sudah nomor dua terendah,\" ujarnya. Bahkan, Kota Magelang mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lantaran dinilai berhasil dalam mengendalikan pandemi ini. Menurut Sigit, adanya fakta tersebut, maka Pemkot Magelang tak perlu lagi melakukan pembatasan akses masyarakat. di tingkat RT dan RW di Kota Magelang ini sudah sangat cerdas dan mampu menginspirasi warganya, untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Soal akses, tidak dibatasi lagi, karena langkah kita untuk menyelamatkan ekonomi rakyat agar tidak terjun ke jurang resesi,\" papar dia. Sigit juga menilai Pemkot Magelang berusaha keras untuk menyalurkan berbagai bantuan, agar beban warga sedikit teringankan di tengah pandemi yang belum juga berakhir. Dalam waktu dekat, bantuan sosial tunai (BST) akan mulai disalurkan 6 Oktober 2020 mendatang. Baca Juga Pasien Positif Covid Belum Terbendung, Tambah 21 Orang Lagi \"Upaya kita tidak hanya retorika tapi langsung kita praktikkan agar rakyat bisa kecukupan sehingga ekonomi kita makin terjaga. Bantuan ini diharapkan mampu menjaga kebutuhan dasar warga,\" ujarnya. Ia pun berpesan, warga tak perlu khawatir dan panik. Sebab, Pemkot Magelang selalu serius membuat kebijakan dalam menangani pandemi, termasuk juga perbaikan ekonomi. Pada kesempatan itu, Sigit berjanji untuk memberikan kenaikan tunjangan bagi RT dan RW. Diharapkan pada tahun 2021 sudah bisa direalisasi, dengan harapan ekonomi kerakyatan dapat terjaga dengan baik. \"Kita sesuaikan dengan potensi lokalnya. Misal bantuan diberikan kepada UMKM, pemberdayaan masyarakat, dan lain sebagainya yang sesuai dengan potensi di masing-masing lingkungan. Karena potensi tiap lingkungan itu beda-beda sehingga kebijakan ini akan tepat sasaran dan tepat manfaat,\" tandasnya. Terlebih lagi, kata Sigit, pihaknya telah menggandeng para pengusaha untuk terlibat mengangkat ekonomi pascapandemi nanti. Pengusaha ini, lanjutnya, rata-rata tertarik dengan investasi yang ditawarkan Pemkot Magelang. \"Mereka antusias dan sangat tertarik. Itu menandakan kalau ternyata Kota Magelang ramah investasi. Dengan begitu ke depan kita harapkan ekonomi kita semakin kuat,\" jelasnya. Dalam kesempatan yang sama Sigit juga membentuk Satgas Kampung Siaga Covid-19 sampai di tingkat RT dan RW. Gerakan ini berkolaborasi dengan Satgas Jogo Tonggo yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19. Pencanangan dimulai dari Kecamatan Magelang Tengah. Turut mendampingi Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setyawan dan Dandim 0705 Magelang Letkol Czi Anto Indrianto. Ketua RW 8 Kelurahan Kemirirejo, Tartib Karyadi menyatakan, jauh sebelum ada pencanangan Satgas Jogo Tonggo maupun Kampung Siaga Covid-19, masyarakat di kampungnya sudah bergerak membentuk satgas secara swadaya. Tidak jauh berbeda dengan program kedua gerakan itu, masyarakat di kampung ini telah melakukan langkah pencegahan penyebaran Covid-19, mulai dari pengadaan fasilitas tempat cuci tangan pakai sabun, disinfeksi, dan pembatasan akses masuk kampung. \"Maret 2020 kami sudah bentuk tim pencegahan Covid-19 tingkat RW, semuanya swadaya karena belum ada instruksi dari pemerintah. Sampai kemudian ada instruksi dari Gubernur tentang satgas Jogo Tonggo yang ada SK-nya, sehingga ada alokasi anggarannya,\" jelas Tartib. Baca Juga Rumor Agus Bastian Terpapar Covid-19 Masih Berkembang, Sekda Beri Tanggapan Masyarakat di kampungnya telah aktif dengan pembentukan posko yang memanfaatkan tempat bank sampah. Posko ini menjadi tempat penyediaan disinfektan, makanan untuk warga yang membutuhkan, hingga siaga 24 jam memantau pergerakan warga. Selain itu, masyarakat juga kompak menghimpun donasi Rp500 tiap hari melalui sistem jimpitan untuk mendukung gerakan ini. Hal ini, sangat membantu warga yang kurang mampu, sekaligus ikut menyalurkan bantuan dari instansi lain. \"Kami juga sediakan kendaraan khusus untuk mengantarkan warga yang sakit, yang akan swab test, karena kalau dijemput ambulans dengan petugasnya pakai APD sering membuat warga ketakutan. Masyarakat kami sadar kalau Covid-19 bukan aib, jadi terbuka, jika terdekteksi lebih dini lebih baik,\" pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: