Pasar Jumo Bakal Ditutup Sementara, Empat Pedagang Terpapar Corona

Pasar Jumo Bakal Ditutup Sementara, Empat Pedagang Terpapar Corona

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Pasar tradisional Jumo Kecamatan Jumo akan ditutup selama tiga hari. Penutupan ini dilakukan karena sejumlah pedagang dipasar tersebut dinyatakan positif Covid-19, setelah dilakukan rapid test (tes cepat) pasca Idul Fitri lalu. Kamsidi salah satu pegawai pasar menuturkan, setelah perayaan Idul Fitri lalu, petugas dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Temanggung melakukan rapid test (tes) cepat terhadap pedagang dipasar Jumo. Hasilnya ada empat pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19. \"Informasi yang saya dapatkan ada empat pedagang dipasar Jumo yang positif,\" tuturnya, Senin (15/6). Ia menuturkan, berdasarkan informasi dari tim gugus tugas, empat pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 adalah tiga pedagang sayuran dan satu pedagang bunga. Ke empat pedagang adalah warga asli Kecamatan Jumo. \"Tidak ada pedagang yang dari luar, mereka semua asli dari Kecamatan Jumo,\" terangnya. Menurutnya, sejak ditemukan kasus Covid-19 di Temanggung, pihaknya sudah gencar memberikan sosialisasi kepada pedagang untuk selalu hati-hati dan waspada. Apalagi setelah Pemerintah Kabupaten Temanggung mewajibkan pedagang untuk memakai masker saat masuk ke pasar. Dirinya secara tegas memberikan pengertian kepada pedagang untuk menaati aturan itu. Baca Juga Anggaran Pasar Induk Dipotong Rp20 Miliar, Pembangunan Tetap Jalan \"Setiap hari saya keliling pasar sambil menarik retribusi, saat keliling itu saya sambil mengingatkan kepada pedagang untuk selalu memakai masker. Jika saya temukan ada yang tidak memakai masker langsung saya tegur,\" tuturnya. Sebelum Ramadan hingga menjelang perayaan Idul Fitri pasar memang masih buka, namun semua pedagang wajib mematuhi aturan yang sudah diberikan oleh pemerintah. Selama itu juga belum ditemukan pedagang yang positif Covid-19. \"Semuanya baik-baik saja, baru setelah Lebaran dan dilakukan tes cepat, ternyata ada yang dinyatakan positif,\" ujarnya. Seketaris Kecamatan Jumo Sri Widada mengatakan, sampai saat ini kasus Covid-19 di Kecamatan Jumo sebanyak 9 kasus. Pasar tradisional Jumo akan ditutup selama tiga hari kedepan yakni mulai Senin-Rabu (15-17/6). Sebelum penutupan ini, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Temanggung dan Kecamatan Jumo sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang terkait dengan penutupan pasar. \"Sosialisasi sudah dilakukan, mulai hari ini (Senin-red) pasar mulai ditutup dan pedagang sudah memahami dan mengerti,\" katanya. Diawal penutupan pasar ini PMI Temanggung dan Polres Temanggung melakukan penyemprotan dengan menggunakan cairan disinfektan di pasar tersebut. Penyemprotan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di pasar setempat. Penyemprotan tidak hanya dilakukan dipasar saja, melainkan juga dilakukan di toko-toko sepanjang pasar hingga toko-toko onderdil di Desa Tegong Kecamatan Jumo. \"Dari petugas PMI melakukan penyemprotan didalam pasar dengan menggunakan hand sprayer sedangkan Polres Temanggung mengunakan mobil water canon menyemprot dijalan-jalan utama di Kecamatan Jumo hingga pertokoan di Desa Tegong,\" terangnya. Terpisah, Kepala Bagian Humas Sumarlinah menjelaskan sesuai keputusan hasil rapat Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Temanggung pada hari Jumat (12/6), pasar yang dijadwalkan hari ini (Senin-red) ditutup adalah pasar Jumo dan pasar Gemawang. Berbagai persiapan dilaksanakan oleh Gugus Tugas Covid 19 Kecamatan masing-masing mulai dari kegiatan sosialisasi kepada pedagang, penataan pasar maupun penyemprotan mandiri oleh pengelola pasar. Diutarakan kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung terus mengalami lonjakan drastis hingga mencapai angka 202 yang positif. Dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 tersebut saat ini menjadikan Temanggung berada di peringkat kedua tertinggi di Jawa Tengah setelah Kota Semarang. Berdasarkan pengamatan di lapangan didapatkan data riil jumlah paling banyak berasal dari klaster pasar tradisional, sehingga setelah dilakukan rapat evaluasi maka diambil kebijakan menutup sementara 5 pasar tradisional yang menjadi episentrum penularan corona. \"Pasar Jumo merupakan pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Desa Jumo sedangkan pasar Gemawang dikelola oleh BUMDes Gemawang, dua pengelola ini giat dan aktif melakukan sosialisasi dan persiapan persiapan penutupan pasar,\" ujarnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: