Pegiat Ekonomi Kreatif  Wonosobo Unjuk Karya, Libatkan Komunitas hingga Praktisi

Pegiat Ekonomi Kreatif  Wonosobo Unjuk Karya, Libatkan Komunitas hingga Praktisi

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dengan berfungsinya kembali Gerbang Mandala Wisata di Komplek terminal Mendolo sebagai Wonosobo Creative Hub (WCH), maka berbagai kegiatan dari para pelaku industri kreatif mulai terlihat. Bahkan tiap minggunya, para pegiat Ekonomi Kreatif selama setahun terakhir telah mulai unjuk karya maupun meramaikan bangunan yang tepat berada di sebelah Terminal Mendolo. Wonosobo Creative City Network (WCCN) yang digagas Khaerul Umam tengah berjejaring dengan puluhan komunitas yang ada di Wonosobo untuk menggodok keberadaan Komite Ekonomi Kreatif Wonosobo. “Lewat Forum Kreatif ini kami berharap bisa bersinergi dan menggandeng berbagai komunitas untuk berkolaborasi dalam WCCN yang merupakan bagian dari Indonesia Creative City Network yang dibentuk di Bandung (2017). Lewat WCCN ini harapannya bisa meningkatkan kolaborasi dari Akademisi-Business-Communitas- Goverment-Media atau Pentahelix di Wonosobo untuk bisa bersama membentuk Komite Ekonomi Kreatif daerah,” ungkapnya ketika menggelar Forum di ruang pertemuan WCH kemarin (17/1). Baca Juga Polisi Tangani Tawuran Pelajar di Salaman, Seorang Pelajar Terkena Bacok Dalam kesempatan itu, Umam memaparkan konsep WCCN yang diharapkan bisa mengakomodasi bakat-bakat dan kompetensi yang ada di setiap komunitas untuk bersama membangun ekosistem kota kreatif di Wonosobo. Bahkan sebagai target jangka panjang, Wonosobo diharapkan bisa menembus predikat Unesco Creative City Network, alias Kota Kreatif level dunia. “Untuk target Komite Ekonomi Kreatif Wonosobo sendiri kami mengacu pada dibentuknya KEK Jawa Tengah. Cita-cita yang harapannya bisa terlaksana dalam tahun 2020 selain terbentuknya KEK adalah Wonosobo Creative Fest, Creative Conference, FGD Pentahelix, dan Workshop pelaku ekonomi kreatif di samping berbagai kegiatan yang harapannya bisa menembus skala Nasional hingga Internasional,” katanya. Dalam diskusi bersama para pegiat komunitas, muncul berbagai gagasan. Termasuk di dalamnya untuk menggandeng dari pelajar hingga para praktisi di berbagai bidang. Hal itu mengingat Komite Ekonomi Kreatif juga menjadi salah satu konseptor Kota Kreatif yang didasarkan pada 16 sub sektor dari Ekonomi Kreatif yang kini menjadi bagian dari kementerian Pariwisata RI. “Harapan kami, KEK kedepannya bisa benar-benar hidup dan menjadi bagian dari pengembangan ekosistem Ekonomi Kreatif Wonosobo yang kini menjadi bagian dari aspek penting pembangunan daerah. Tentunya harus didiskusikan dengan banyak pihak dan sinergi dengan pemerintah. Hal itu mengingat banyak program yang mungkin beririsan dengan RPJMD maupun RPJMN,” ungkap salah satu praktisi Seniman, Tatag Taufani yang merupakan seorang dalang muda asal Kadipaten. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: