Pemkab Wonosobo Belum Tutup Pasar Hewan

Pemkab Wonosobo Belum Tutup Pasar Hewan

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Meski sudah ada indikasi paparan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) di Wonosobo, namun pemkab belum melakukan penutupan pasar hewan di Wonosobo. Upaya yang dilakukan hanya monitoring, sosialisasi dan penyemprotan. Padahal Kabupaten Banjarnegara sudah menutup pasar hewan. “Belum ada kebijakan penutupan pasar hewan, namun kita lakukan monitoring tidak ada penutupan. Tapi ada sosialisasi dan penyemprotan desinfektan di pasar dan juga mobil angkutan ternak,” ungkap Kepala Dispaperkan  Wonosobo, Dwiyama SB. Menurutnya, penyebaran PMK di Wonosobo belum masif, baru ada indikasi dua ekor domba. Tetapi, jika tidak dilakukan langkah antisipasi dengan cepat, maka tidak menutup kemungkinan penyebaran akan semakin luas, sebab virus tersebut sangat cepat menular. “Penyebaran PMK ini sangat cepat, tapi tidak perlu panik. Jika ada ciri ciri hewan yang terkena PMK segera laporkan ke Pemkab atau Dispaperkan,  kita akan segera tangani,” katanya. Diakui bahwa upaya untuk menekan penyebaran PMK tersebut cukup susah, dengan tim keswan yang terbatas, serta tingginya lalu lintas ternak jenis ruminansia jelang lebaran Idul Adha yang susah dicegah, termasuk masuknya hewan dari wilayah wabah. “Intinya untuk aman, jangan memasukkan hewan ternak dari wilayah wabah,” tandasnya. Sementara itu, Danramil 08/Sapuran Kodim 0707/Wonosobo Kapten Inf Sutarto bersama Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan penyemprotan desinfektan di sekitar Pasar Hewan Sapuran dalam upaya mengantisipasi penyebaran wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak, Rabu (18/5). “Saat ini di beberapa daerah sudah mulai muncul wabah PMK, padahal dalam beberapa hari lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Pada saat itu banyak hewan yang dijadikan kurban.  Sehingga permintaan hewan ternak sangatlah meningkat,” katanya. Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan tersebut Koramil bersama dinas terkait melakukan upaya – upaya pencegahan agar permasalahan wabah PMK tidak berkembang di Wonosobo.  Salah satu upaya tersebut adalah melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang. Sementara itu, Suwandi petugas kesehatan hewan Sapuran  menjelaskan, PMK bisa sembuh asalkan dengan pengobatan dan penanganan yang tepat, dengan memberikan obat dan vitamin kepada hewan ternak sapi, sambil menunggu vaksin PMK yang saat ini sedang diupayakan oleh Pemerintah. “Kami sampaikan himbauan pada warga, agar tetap berkoordinasi dengan petugas yang sudah ada. Sampaikan jika ada gejala - gejala serupa seperti sapi tiba - tiba keluar air liur banyak, pincang dan kuku mengelupas, agar segera ditangani,” katanya. Selebihnya jangan panik, terlebih dibawa ke pasar atau dijual murah. Manakala ada sapi yang ada indikasi terpapar, segera  lapor agar dikarantina di kandang, jangan dibawa ke pasar “Silahkan dibawa ke pasar jika sudah diobati dan didiagnosis oleh petugas dan dinyatakan tidak ada masalah,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: