Pemkot Tegal Anggarkan Rp27,5 Miliar untuk Isolasi Wilayah

Pemkot Tegal Anggarkan Rp27,5 Miliar untuk Isolasi Wilayah

MAGELANGEKSPRES.COM,PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tegal telah menyiapkan alokasi anggaran senilai Rp27, 5 miliar selama pemberlakuan karantina wilayah terkait penanganan penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Dari anggaran sebanyak itu, Rp90 juta dialokasikan untuk pengadaan separo beton pembatas jalan Movable Concrete Barrier (MCB). Jumlah anggaran penanganan Covid-19 ini diungkapkan Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi didampingi Sekretaris Tim Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Johardi saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro dan dua wakil ketua serta semua anggota dewan, Selasa (31/3). Jumadi merinci, dana tersebut bersumber dari Kas Giro (cadangan Pemkot Tegal) senilai Rp15 miliar, efisiensi kegiatan OPD Rp10 miliar, Dana Taktis Tak Terduga Rp2 miliar, dan sumbangan ASN Pemkot Tegal Rp500 juta. \"Penggunaan anggarannya disesuaikan floating selama pemberlakuan isolasi wilayah yang rencananya hingga akhir Juli 2020 mendatang,\" ungkap Jumadi. Sementara, Johardi menambahkan terkait rencana program selama isolasi wilayah, tahapan pertama akan difokuskan pada pengawasan aktifitas masyarakat. Khususnya, pada empat titik akses pintu keluar masuk masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya dengan standar protokoler kesehatan. Yakni, pemeriksaan secara menyeluruh kepada semua warga yang melintasi Jalan Proklamasi sebagai jalur masuk dan pemeriksaan kesehatan. \"Kemudian, selama penerapan isolasi wilayah ada program pengadaan sembako bersubsidi bagi sekitar 14 ribu warga miskin dan kurang mampu,\" terangnya. Rincian masyarakat penerima sembako bersubsidi diberikan kepada warga yang berpenghasilan kecil. Sebab, program tersebut juga sebagai kompensasi bagi masyarakat pedagang kecil yang terdampak pemberlakuan isolasi wilayah. Bentuknya, tebus murah paket sembako seharga Rp110 ribu setiap bulan yang dihitung per Kepala Keluarga (KK-red). \"Untuk data warga miskin dan kurang mampu, yang terdampak isolasi wilayah juga sudah terekap dalam data base secara detail by name by address,\" ujarnya. Johardi menambahkan, dalam penerapan isolasi wilayah pihaknya menyatakan Pemkot Tegal sudah memperhitungkan terkait dampak yang ditimbulkan. Termasuk, kompensasi bagi tenaga medis yang menangani Covid-19 juga disiapkan agar semua pelayanan dan pengawasan bisa lebih dioptimalkan. Harapannya, sambil proses isolasi wilayah ini terus berjalan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait untuk berpartisipasi aktif. \"Apresiasi penuh, juga kami sampaikan kepada Ketua RT dan RW yang sudah aktif dan sukarela mendukung isolasi di wilayah masing-masing,\" katanya. Dalam realisasi isolasi wilayah, lanjut Johardi, selain memperketat ruang gerak aktifitas masyarakat juga dilakukan dengan menerjunkan petugas gabungan. Tujuannya, memberikan penegasan kepada semua warga agar meminimalisir kegiatan di luar rumah untuk menekan penyebaran Covid-19. Bahkan, di semua pusat perbelanjaan, mall hingga tempat fasilitas umum lainnya juga diwajibkan untuk menerapkan protokoler kesehatan. Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Tegal, Sugiyanto menyatakan terkait alokasi anggaran yang digunakan untuk menerapkan isolasi wilayah, pihaknya mengaku sudah mengalokasikan Rp90 juta untuk pengadaan setengah dari 196 unit beton pembatas jalan (MCB). Sedangkan, setengah sisanya merupakan pinjaman dari PT. Waskita Karya (Persero) Tbk untuk melengkapi kebutuhan penutupan jalan selama isolasi wilayah. \"Karena hanya Rp90 juta, pengadaannya menggun akan sistem Penunjukkan Langsung (PL). Terkait teknis pemasangan, diserahkan kepada Dishub dan Polres,\" tandasnya. (syf/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: