Pihak Banjarnegara Beri Klarifikasi Soal Video Wisata yang Polemik. Begini Kata Kepala Disparbud Wonosobo

Pihak Banjarnegara Beri Klarifikasi Soal Video Wisata yang Polemik. Begini Kata Kepala Disparbud Wonosobo

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo menggelar klarifikasi bersama dengan Disparbud Banjarnegara serta Pokdarwis Diengkulon di Taman Syailendra kemarin. Hal ini menyusul kasus pencatutan objek wisata Wonosobo dan warisan budaya tak benda. Hadir dalam acara itu, perwakilan Disparbud Banjarnegara, ketua Pokdarwis Dieng Kulon, dan FK Pokdarwis Wonosobo, kades di sekitar kawasan Dieng serta sejumlah pelaku wisata di Wonosobo. “Klarifikasi ini kita gelar untuk memperjelas, alasan adanya objek wisata di Kabupaten Wonosobo yang masuk dalam video desa wisata Dieng Kulon itu,” ungkap Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo. Menurutnya, video promosi wisata Dieng Kulon yang dibuat oleh tim kreatif Kemenparekraf itu terbukti menampilkan 4 objek wisata yang masuk di wilayah Kabupaten Wonosobo. Namun, dalam video tersebut tertulis berada di Kabupaten Banjarnegara. “Ada empat objek wisata yang masuk dalam video itu, sehingga dalam kesempatan klarifikasi itu kita perjelas, itu bagaimana?” katanya. Selain itu, video tersebut juga mencatat warisan budaya tak benda, yaitu tari topeng lengger dan kuliner khas mi ongklok. Agus menjelaskan bahwa kedua warisan budaya tak benda itu sudah di daftarkan oleh Pemkab Wonosobo. Sementara itu, Ketua Pokdwarwis Diengkulon Banjarnegara, Alif Fauzi mengatakan, pembuat video tersebut bukan pihak pokdarwis yang membuat, namun tim kreatif Kemenparekraf. Video dibuat sebagai bonus untuk Pokdarwis Pendawa yang berhasil meraih juara II ADWI 2021. “Jadi itu bukan kami yang membuat, tapi tim kreatif dari pihak Kemenparekraf,” tandasnya. Pihaknya mengaku telah mengkomunikasi hal tersebut dengan pihak tim kreatif, untuk membantu mengklarifikasikan perihal video. Pasalnya, sejak awal pembuatan dirinya sudah mengingatkan agar tidak memasukkan kawasan penyangga. “Kami sudah sampaikan kepada tim kreatif, tapi mereka tetap memasukkan untuk ikut mempromosikan kawasan wisata di sekitar dieng termasuk yang ada di Wonosobo,” katanya. Sedengkan Ketua Pokdarwis Desa Sembungan, Zudin mengaku kecewa dengan video Kemenparekraf serta Pokdarwis Diengkulon, pasalnya dengan mudah tim kreatif bisa diingatkan sejak awal, bahwa lokasi tidak sesuai. “Kami kecewa, informasi itu menyesatkan, Bukit Sikunir ada di Sembungan Kejajar, bukan di Dieng Kulon. Itu jelas menyimpangkan informasi, dan menyesatkan para turis,” tandasnya. Pihaknya juga menuding adanya dugaan kongkalikong untuk mengklaim kawasan wisata di Dieng masuk ke kawasan Banjarnegara, padahal ada di Wonosobo. Untuk itu para pihak terkait harus melakukan klarafikasi, meminta maaf serta menyusun kembali video promosi secara benar sesuai dengan lokasinya. “Umumnya jika salah minta maaf, dan sebagai bentuk penyesalan kita harapkan tim kreatif membuat video lagi yang benar untuk ditayangkan,” ucapnya.(gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: