Pilih Golput, 12 Ribu Warga Garung Tak Hadir di TPS

Pilih Golput, 12 Ribu Warga Garung Tak Hadir di TPS

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Sebanyak 12 ribu warga Kecamatan Garung tidak hadir ke TPS untuk memilih bupati dan wakil bupati pada pilkada 2020. Diduga, mereka yang tidak datang ke TPS karena tidak di tempat, memilih golput dan ada masalah lain. Terdapat 1 kelurahan dan 14 desa di Kecamatan Garung. Di Kecamatan Garung, jumlah pemilih mencapai 42.902. Jumlah yang hadir sebanyak 30.143. Suara sah mencapai 27.733.  Paslon afif albar 19 raih 19.071 dan kolom kosong  8.662. Afif-Albar mendominasi perolehan suara secara signifikan di hampir seluruh desa, kecuali Desa Menjer dan Desa Siwuran. Di Desa Menjer kolom kosong pimpin dengan perolehan suara mencapai 865 suara dan paslon hanya meraih 551 suara. Sedangkan di Desa Siwuran kolom kosong memimpin dengan perolehan suara 1.129. Sedangkan Afif-Albar meriah 1.096. Forkominda Kabupaten Wonosobo melaksanakan pemantauan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020. Dalam pelaksanaan pemantaun dibagi menjadi 5 tim, untuk tiap tim meninjau 3 kecamatan. Kabag Pemerintahan Wonosobo, Tono Prihantono menghimbau, kepada masyarakat agar datang ke TPS. Tidak perlu takut ke TPS karena pemerintah sudah sedemikian rupa dalam menyelenggarakan pesta demokrasi dengan aman, nyaman dan lancar. Protokol kesehatan benar – benar ditegakkan setiap pemilih datang langsung mencuci tangan pakai sabu, diberikan sarung tangan, disediakan masker jika tidak memakai, diukur suhu tubuhnya bila diatas 37 derajat disediakan bilik khusus dan diperlakukan secara khusus. Pelaksanaan juga dijadwal kedatangannya sehingga diharapkan tidak ada kerumunan. Saat penghitungan pun dihimbau masyarakat tidak usah melihat cukup saksi saja. “Itu semua diharapkan agar para pemilih bisa tenang, tidak takut terpapar covid-19,” ujarnya Yang tidak kalah penting adalah seluruh petugas mulai dari TPS, KPPS sampai dengan yang lainnya juga telah dilaksanakan repid tes, bagi yang reaktif akan sudah di swab. Hasil swab positif tidak boleh menjadi petugas. “Untuk itu semua petugas dalam keadaan sehat. Itulah yang dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat mau datang ke TPS,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: