Pilkades di Temanggung Sisakan Masalah, Sejumlah Rumah Warga Dilempari Batu

Pilkades di Temanggung Sisakan Masalah, Sejumlah Rumah Warga Dilempari Batu

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Pemilihan kepala desa (Pilkades) di Desa Kundisari Kecamatan Kedu menyisakan permasalahan. Sedikitnya empat rumah milik warga di desa tersebut rusak karena dilempari batu oleh masa pada Kamis (9/1) malam lalu. Bahkan satu warga juga mengalami luka pada bagian kepala karena dilempar batu. Walbiah warga Desa Kundisari Kecamatan Kedu menuturkan, sekitar jam 21.30 WIB, rumahnya disatroni oleh sejumlah pemuda. Saat itu gerombolan pemuda itu memanggil-manggil nama Rohim yang tak lain adalah suaminya. “Jam setengah sepuluh malam, ketika itu suami saya sudah tidur, tiba-tiba ada suara dari luar rumah yang memanggil-manggil nama suami saya, Rohim-Rohim celeng Rohim Metu (keluar). Nah karena teriakan itu kemudian suaminya berusaha keluar rumah,” cerita Walbiah istri Rohim, Jumat (10/1). Namun saat akan keluar, pintu sudah tidak bisa dibuka karena ditahan orang-orang dari luar. “Nah saat keluar rumah suami saya langsung dipukul dengan batu oleh Muh (inisial salah satu pelaku). Selain itu juga Cit yang juga membawa batu langsung dilemparkan ke punggung suami saya, suami saya langsung dibawa ke rumah sakit. Kemudian diperbolehkan pulang, tapi karena tidak nyaman di rumah maka suami saya kembali ke rumah sakit,” ungkapnya. Baca Juga Ratusan Lubang Terlihat di Jalur Utama Menuju Kota Wonosobo Ia menuturkan, selain Muh dan Cit yang berada di luar rumah saat itu juga ada Sob dan segerombolan pemuda lainnya. “Kalau setahu saya yang kelihatan jelas ada tiga orang yakni, Muh, Sob dan Cit, namun di belakang ketiga pemuda itu ada banyak pemuda yang membawa senjata tajam,” jelasnya. Kemungkinan katanya, perbuatan anarkis yang dilakukan oleh ketiga orang tersebut bersama pemuda desa setempat, karena jago kepala desa yang mereka dukung dalam pilkades Kamis (9/1) kemarin kalah. Sedangkan jago yang didukung oleh suami saya menang. “Kemungkinan tidak terima, maka rumah saya digeruduk dan suami saya dilempar dengan batu. Rumah saya juga dirusak di bagian kaca jendela dan kaca pintu,” ujarnya. Hamid Hasanudin warga lainnya menuturkan hal yang sama, saat itu dirinya sedang menjalankan ibadah salat, ketika rokaat ke tiga terdegar suara teriakan memanggil nama Mahmon. Setelah itu juga terdengar pecahan kaca yang dilempar. “Saya lagi solat, kalau tidak salah pintu ditendang dulu lalu dijebol pintu ini, kemudian kaca dipecah satu orang,” terangnya. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh segerombolan pemuda dan masyarakat ini ada kaitannya erat dengan pelaksanaan Pilkades. Pihak yang kalah tidak mau menerima kekalahan dan meluapkan emosi mereka dengan tindakan anarkis. “Ada empat rumah yang dirusak, yakni milik Mahmun, Dian Tari dan Rohim. Pak Rohim kepalanya luka karena dilempar pakai batu oleh mereka,” katanya. Ia berharap, aparat penegak hukum bisa bertindak sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku, sebab tindakan mereka sudah melanggar hukum. “Harapan kami ditindak tegas, jangan pandang bulu,” pungkasnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: