Polda Jateng Tak Melarang, Demo Tidak Harus Turun Jalan
MAGELANGEKSPRES.COM .Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah tidak mengeluarkan larangan untuk demonstrasi menjelang pelantikan Presiden - Wakil Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma\\\'ruf Amin. \"Demonstrasi itu kan dilindungi undang-undang, Polda Jateng tidak mengeluarkan larangan,\" kata Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, saat melakukan kunjungan kerja ke Polres Temanggung, Kamis (17/10) petang. Menurut Kapolda, demontrasi turun ke jalan merupakan salah satu dari menyampaikan aspirasi, namun demikian demonstrasi juga tidak harus turun ke jalan. Demontrasi bisa dilakukan dengan cara lain yang lebih efektif. \"Inti dan tujuan demonstrasi adalah menyampaikan aspirasi, melalui aksi turun ke jalan. Karena itu, penyampaian aspirasi tak harus melalui aksi demonstrasi.Untuk menyampaikan tujuan kan banyak opsi di samping demonstrasi. Ada pilihan-pilihan lain,\" terangnya. Ia menuturkan, lapisan masyarakat di Jawa Tengah, mahasiswa dan organisasi masyarakat (ormas), lebih memilih tidak melakukan aksi turun ke jalan dan memilih opsi lain yang ada seperti penyampaian aspirasi melalui kegiatan akademik, seminar dan ada pula yang menggelar FGD. Baca Juga Borobudur International Symposium di Magelang, Bedah 470 Makalah Lantaran elemen-elemen masyarakat di Jateng sudah memilih opsi lain, maka tak ada surat izin atau pemberitahuan aksi demonstrasi yang disampaikan ke Polda Jateng. \"Karena tak ada yang mengajukan, kenapa harus dilarang,\" kata jenderal polisi bintang dua di pundak itu. Terkait dengan penangkapan sejumlah teroris di wilayah hukum Polda Jateng, Kapolda menyatakan, terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Tengah dalam tiga hari terakhir itu merupakan satu jaringan. \"Terorisme ditangani Densus 88 sekarang sudah ada 8 terduga yang ditangkap di beberapa daerah di Jateng,\" katanya Mereka yang ditangkap tidak ada kaitan langsung dengan insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto di Pandeglang Banten, tetapi jaringannya sama. \"Mereka satu jaringan tetapi tidak ada hubungan langsung dan tidak satu kelompok,\" katanya. Antisipasi ke depan terkait terorisme ini tentu akan ditingkatkan kegiatan deteksi dan partisipasi masyarakat untuk melapor kepada polisi. \"Kalau jaringan ini tidak sama dengan mengungkap kasus-kasus yang umum, kita harus punya kemampuan untuk melakukan deteksi jaringan,\" katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: