Polisi Buru Pelaku Perusakan Pohon Kopi di Temanggung

Polisi Buru Pelaku Perusakan Pohon Kopi di Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Polisi masih memburu pelaku perusakan pohon kopi di ladang Wono Kembang Desa Bendungan Kecamatan Tretep oleh orang tak dikenal pasca pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu. Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali mengatakan, pohon kopi yang dirusak jumlahnya mencapai 250 pohon. Kasus perusakan ini sudah ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Temanggung. Bahkan polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksiterkait hal itu. \"Kami telah memeriksa sejumlah saksi, guna mengungkap kasus perusakan tersebut. Kita usahakan sedang mencari titik terang pelaku karena TKP cukup jauh dari permukiman, sehingga kita mengalami kesulitan terutama terkait saksi-saksi,\" katanya. Meskipun sedikit mengalami kendala dalam upaya pengungkapan kasus ini, namun pihaknya tetap berusaha mencari titik terang kasus yang terjadi pada awal pekan ini. Baca Juga Musim Hujan Rawan Bencana, Wabup Temanggung Minta Masyarakat Waspada \"Tapi kita tetap membuat tim khusus untuk mengungkapnya, dan kita sudah memeriksa lebih dari 10 saksi yang mengetahui kejadiannya,\"ujarnya. Kendati demikian, Ali menjamin kondisi di di Desa Bendungan, sejauh ini tetap kondusif. Pihaknya telah menyambangi tokoh masyarakat dan mengimbau warga agar tidak usah terpancing atau terprovokasi, karena persoalan ini ditangani oleh polisi. \"Aman, masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kejadian ini,\" pesannya. Sebagaimana diwartakan koran ini sebelumnya, pohon kopi milik warga di ladang Wono Kembang di Desa Bendungan Kecamatan Tretep itu dikelola Sukiswo (40) warga Dusun Bendungan RT 2/RW 1 Desa Bendungan Kecamatan Tretep. Menurut Sukiswo, pohon kopi dirusak dengan cara ditebang. Jumlah pohon yang rusak sekitar 250 pohon dengan kerugian hingga puluhan juta rupiah. \"Saya memastikan perusakan pohon Senin pagi, perusakan diperkirakan Minggu malam,\" kata Sukiswo kepada polisi. Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Muhammad Alfan mengatakan petugas telah melakukan olah tempat kejadian. Petugas telah mampu memetakan pelaku masuk dan keluar dari sisi lahan yang mana. \"Melihat polanya, pelaku memahami lahan, sehingga bukan orang jauh. Tetapi pihaknya belum berani berkesimpulan, termasuk dugaan ada kaitannya dengan pilkades. \"Masih belum bisa memastikan akar permasalahannya, semua akan diselidiki,\" pungkasnya. (set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: