Rp30 Triliun Dana Desa Digulirkan untuk PEN

Rp30 Triliun Dana Desa Digulirkan untuk PEN

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Dalam penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah hampir menyentuh angka Rp700 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp30,185 triliun mengambil dari dana desa. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyampaikan, bahwa hingga 7 Oktober 2020, pemerintah menggunakan dana desa untuk penanganan dampak Covid-19 total sebesar Ro30,185 triliun. \"Sampai dengan per 7 Oktober 2020, penggunaan dana desa dalam program Desa Aman Covid-19 sebesar Rp 19,371 triliun,\" ujarnya dalam video daring, kemarin (8/10). Adapun rinciannya, dana desa Rp30,185 triliun juga digunakan untuk program Padat Karya Tunai Desa sebesar Rp7,147 triliun. Kemudian, untuk pengguna pembangunan infrastruktur sebesar Rp31,38 triliun. Sementara untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp16,728 triliun. Dengan demikian, total dana desa yang terserap untuk mitigasi penanganan Covid-19 yakni sebesar 30,185 triliun. Sementara dana yang dianggarkan pemerintah senilai Rp71,19 triliun. \"Alokasi dana desa di APBN Rp71,19 triliun dan yang baru digunakan Rp30,185 triliun dan dana yang akan beredar di desa sebesar Rp41 triliun,\" ucapnya. Dari sisa dana tersebut, lanjut dia, sebanyak Rp11 triliun akan digunakan untuk BLT dana desa hingga akhir Desember 2020. Sementara sisanya yakni Rp29,272 triliun akan disalurkan untuk program pemulihan ekonomi nasional di desa melalui padat karya tunai desa. Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio sebelumnya meminta DPR RI dalam pembahasan dana agar tidak dikorupsi. Sebab dana tersebut seutuhnya akan digunakan untuk kepentingan rakyat yang terdampak pandemi. “Hari ini pembahasan APBN 2021, tolong yang di DPR jangan dikorupsi. Karena itu kode-kodenya banyak dalam pembahasan sekarang. Tolong itu hilangkan,” kata Agus. Pasalnya, kata Agus, saat ini banyak rakyat yang sengsara akibat dihantam pandemi Covid-19. Oleh karena itu, para wakil rakyat di parlemen untuk turut merasakan penderitaan rakyat. “Sudah kita melarat bareng. Kenapa sih mereka tidak melarat-melarat sekali gitu,” ucapnya. Untuk itu Agus meminta dalam pembahasan APBN 2021 tidak ada permainan anggaran. Karena, saat ini negara sangat membutuhkan dana dalam jumlah besar untuk memulihkan perekonomian yang terkontraksi negatif cukup dalam. (din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: