Satgas RT/RW Kota Magelang Perketat Pendatang dari Wilayah Episentrum Corona
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Maraknya aktivitas pemudik di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19 membuat pemerintah kelurahan di Kota Magelang mulai memperketat adanya pendatang. Pengawasan dilakukan khususnya bagi warga pendatang yang tiba dari zona merah atau episentrum pandemi Covid-19. \"Seiring dengan imbauan pemerintah dalam penuntasan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 masyarakat kami melakukan pengawasan dan pendataan pada setiap pendatang,\" kata Lurah Wates, Magelang Utara, Ravi Pagas Makalosa, Senin (27/4). Ravi mengatakan, di Wates terdapat banyak indekos dan rumah kontrakan. Pemangku kebijakan di kampung seperti RT dan RW diharapkan lebih memperketat dalam melakukan pengawasan. \"Siapa saja tamu yang datang dan menginap di suatu lingkungan tempat tinggal harus didata dan lakukan pengawasan. Walaupun sejauh ini belum ada, tapi kita berupaya agar masyarakat proaktif,\" katanya. Terhadap pemudik yang pulang kampung di Wates, aparat kelurahan pun memberlakukan aturan ketat. Jika mereka berasal dari zona merah, maka wajib menjalani karantina mandiri selama 14 hari. \"Kami mengupayakan RT/RW dan seluruh warga untuk aktif melapor kedatangan warga. Jangan sampai ada orang datang dari zona merah Covid-19 punya risiko besar terhadap warga lain di sini,\" ujarnya. Baca Juga Mencoba Melarikan Diri, Polisi Tembak Begal di Parakan Menurutnya, RT/RW juga tokoh masyarakat dan tokoh agama adalah relawan terdepan memutus mata rantai Covid-19. Keaktifan mereka melaporkan setiap penduduk yang datang, bisa mempermudah penanganan percepatan virus corona. \"Mulai dari kedisiplinan dan kepatuhan terhadap anjuran pemerintah, bersama-sama kita bisa mencegah pandemi virus corona ini,\" imbuhnya. Pemkot Magelang pun mulai menjadikan kearifan lokal sebagai kekuatan untuk melawan wabah virus corona. Pemerintah bahkan telah membentuk satuan tugas (Satgas) percepatan penanganan virus corona (Covid-19) hingga tingkat perkampungan RT dan RW. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono mengaku yakin masyarakat kampung bisa bertahan dari wabah ini karena kultur masyarakatnya yang masih komunal dan mau berbagi. Untuk itu, dia meminta kepala kelurahan kembali menghidupkan budaya ronda malam. Satgas ini juga bertugas melakukan pencegahan penyebaran virus, sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. \"Kita bentuk satgas sampai tingkat RT/RW. Ini penting untuk mencegah penyebaran Covid-19, juga menjaga keamanan dan ketertiban,\" katanya. Joko menuturkan, satgas rutin mengawasi lingkungan masing-masing, antara lain dengan ronda dan mendata setiap pendatang yang tiba dari luar wilayah. Menurut dia, upaya pemutusan mata rantai Covid-19 harus dilakukan secara masif, dan melibatkan semua elemen masyarakat seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan masyarakat sendiri. \"Kita harus masif, sehingga rakyat pun semakin sadar, waspada dan hati-hati. Kita tekan terus penyebaran Covid-19 di Kota Magelang, sampai virus ini benar-benar tidak ada lagi,\" ungkapnya. Pendataan masyarakat pendatang dari daerah episentrum, lanjutnya, sebisa mungkin bisa ditangani dengan baik. Sebab, meski telah ada imbauan tidak mudik tahun ini, akan tetapi tidak semua warga bisa menjalankan aturan tersebut. \"Ada beberapa yang sudah terlanjur (mudik) juga. Jadi, aparat kelurahan, RT, RW, tokoh agama, dan masyarakat kita harapkan bisa bergotongroyong, bersatu mencegah pandemi corona tidak bertambah di Kota Magelang. Kalau ada warga baru datang, diupayakan untuk dapat karantina mandiri, karena kita tidak pernah tahu dia tertular atau tidak,\" tandasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
