Si Pabuja Resmi Jadi Maskot Pilwalkot Magelang 2020

Si Pabuja Resmi Jadi Maskot Pilwalkot Magelang 2020

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Maskot dan lagu untuk pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 23 September 2020 mendatang, resmi diluncurkan, Sabtu (29/2) malam lalu di Alun-alun Kota Magelang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) me-launching-nya bersamaan dengan 207 hari sebelum pelaksanaan pemilihan. Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron mengatakan, maskot menonjolkan ikon Gunung Tidar yang berbentuk sebuah paku. Hal tersebut untuk menandakan bahwa Gunung Tidar dikenal masyarakat sebagai \\\'Pakuning Tanah Jawa\\\'. Tanpa paku atau pasak, maka pulau Jawa bisa saja bergeser. Hal itulah yang menjadi mitos di masyarakat sampai kini. ”Filosofinya nama Si Pabuja ini adalah singkatan dari pakuning tanah Jawa,” ujarnya. Maskot tersebut didapat dari hasil lomba yang digelar KPU Kota Magelang. Karya itu berasal dari warga Semarang Barat, Iksan Dwiono. Menurut Basmar, makna lain dari Si Pabuja agar masyarakat Kota Magelang tidak terombang ambing memilih calon pemimpinannya nanti. Selain itu agar masyarakat juga mencermati dengan teliti dari visi misi yang dibawa pasangan calon. ”Dengan begitu, pelaksanaan pilkada di Kota Magelang bisa berjalan dengan jujur, adil, berintegritas, dan bermartabat. Pemimpin yang terpilih nantinya pun diharapkan yang berkualitas, mampu membawa masyarakatnya semakin sejahtera,” terangnya. Ia menambahkan, pada pilkada tahun ini KPU Kota Magelang juga memberikan jargon \\\'Resik lan mumpuni\\\'.  Hal ini bermakna bahwa pelaksanaan pemilu yang bersih, jujur, adil, transparan, dan tidak bertentangan mengenai isu suku, agama, ras dan antargolongan (Sara). Baca juga Hujan Deras, Jalur Wonosobo-Purworejo Retak 100 Meter ”Sedangkan, arti dari mumpuni yaitu pemimpin yang terpilih diharapkan mempunyai kemampuan menyejahterakan masyarakat. Dengan slogan Resik dan mumpuni ini, kami mengajak masyarakat Kota Magelang yang telah mempunyai hak pilih untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilihan 23 September mendatang,” imbuhnya. Basmar mengatakan, maskot dan jingle lagu tersebut akan digunakan untuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan pilkada. Diharapkan, adanya kedua ikon baru ini dapat meningkatkan angka partisipasi masyarakat di Kota Magelang. Sementara itu, Wakil Walikota Magelang, Windarti Agustina yang hadir pada kesempatan itu mewakili Walikota Sigit Widyonindito menuturkan, demokrasi masyarakat Kota Magelang terus berkembang menjadi ke arah kedewasaan yang semakin baik.”Masyarakat kita sangat toleransi dengan perbedaan. Termasuk saat berbeda pilihan, itu adalah lumrah, karena demokrasi sejatinya adalah bhineka. Namun, meski berbeda jangan menjadikan perpecahan,” katanya. Dia mengajak masyarakat untuk menyongsong pesta demokrasi 23 September mendatang dengan kualitas diri dan penuh kedewasaan. Termasuk ASN, katanya, harus netral, karena bila tidak maka sanksi berat siap menanti.”ASN juga harus menjaga netralitas sesuai aturan yang berlaku. Kemudian agar bijak dalam menerima informasi, isu-isu politik yang berbedar, dan proaktif memerangi hoaks,” ucapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: