Skema Stimulus Dibeberkan, Saham Pasar Menguat
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan beberapa skema penyaluran stimulus sebesar Rp150 triliun untuk mendukung dunia usaha dari tekanan akibat wabah Virus Corona baru (Covid-19). Sementara, kabar menggembirakan disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga tersebut menyatakan pasar saham yang bergerak menguat beberapa kali dalam sepekan menjadi sinyal positif para investor kepada Indonesia di tengah dampak wabah. Sri Mulyani mengatakan, skema pertama yaitu akan dilakukan dalam bentuk penyertaan modal pemerintah melalui BUMN yang ditunjuk sebagai eksekutor pada program restrukturisasi ini. Skema berikutnya yakni dilakukan dalam bentuk investasi dan penempatan dana pemerintah yang dapat diberikan secara langsung oleh pemerintah dan/atau melalui lembaga keuangan maupun manajer investasi. ”Semua belanja ini kami masih mencadangkan Rp150 triliun untuk dukungan dunia usaha yang saat ini masih dalam proses desain,” kata Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI secara daring di Jakarta, Senin (6/4). Program dukungan dunia usaha ekonomi nasional Rp150 triliun bisa dalam bentuk penyertaan modal pemerintah melalui BUMN yang ditunjuk sebagai eksekutor pada program restrukturisasi ini. ”Atau dilakukan oleh lembaga lain yang ditunjuk pemerintah. Ini bisa dalam bentuk penempatan dana atau investasi pemerintah,” jelasnya. Tak hanya itu, Sri Mulyani menyatakan penyaluran stimulus sebesar Rp150 triliun itu juga dapat dilakukan dalam bentuk skema penjaminan yang dijalankan langsung oleh pemerintah maupun melalui satu atau beberapa badan usaha yang ditunjuk. Prinsip pelaksanaan program tersebut untuk membantu pelaku usaha dengan track record yang baik dan tidak bermasalah serta mempertimbangkan sektor terdampak. ”Kami desain agar moral hazard bisa diminimalkan atau dihilangkan. Kami lakukan ini berdasarkan rule based dan risk sharing sehingga institusi yang ditunjuk bisa melaksanakan dengan baik,” katanya. Sri Mulyani berharap program ini akan mampu melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dari sektor riil dan sektor keuangan dalam menjalankan usahanya. ”Ini semua masih pemikiran dari diskusi yang mulai dilakukan dengan lembaga keuangan termasuk OJK, agar kita mampu menolong dunia usaha yang bentuknya berbeda-beda,” tegasnya. Sementara, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam rapat kerja daring besama Menkeu, BI dan LPS dengan Komisi XI DPR RI menyebut terjadi pergerakan penguatan dalam sepekan menjadi sinyal positif para investor kepada Indonesia di tengah dampak wabah. ”Beberapa kali hijau dalam seminggu, alhamdulilah berbagai kebijakan yang kami lakukan ini mudah-mudahan dipandang positif investor,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam rapat kerja daring besama Menkeu, BI dan LPS dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (6/4). OJK, lanjut dia, melakukan sejumlah langkah ketika pasar saham memerah, di antaranya memperbolehkan pembelian kembali saham atau buyback tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS). Kemudian, melakukan auto rejection perdagangan ketika transaksi merosot hingga di bawah lima persen hingga mengeluarkan larangan short selling. Wimboh mengatakan pasar saham yang sebelumnya memerah karena adanya sentimen negatif sehingga mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI merosot hingga 26,1 persen. Kondisi itu, kata dia, tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di sejumlah negara. Kemudian, lanjut dia, terjadi net sale di pasar saham yang mencapai Rp10,7 triliun dan investor asing menjual surat berharga negara (SBN) mencapai Rp129 triliun. Sementara itu, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ini, dibuka dan ditutup menguat yang didorong naiknya bursa saham Asia. IHSG ditutup menguat 18,4 poin atau 4,07 persen ke posisi 4.811,83. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 34,31 poin atau 4,88 persen menjadi 736,73. (fin/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: