SMP Negeri 10 Magelang Bersiap Diri Menjadi Sekolah Tangguh di Masa Kenormalan Baru
MAGELANGEKSPRES.COM,PENDIDIKAN adalah daya-upaya untuk memajukan bertumbuhnya Budi pekerti (kekuatan batin, karakter), Pikiran (intelek) dan Tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunianya”, demikian menurut Ki Hadjar Dewantara dalam buku Karja I (Pendidikan) (1962). SMP Negeri 10 Magelang memiliki visi: Unggul dalam prestasi, berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan. Visi ini selaras dengan pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara tersebut, meliputi kompetensi ranah afektif,kognitif, dan sikomotorik. Interaksi ketiga ranah kompetensi tersebut merupakan proses utama tercapainya kompetensi abad 21: berfikir kritis dan kemampuan penyelesaian masalah, kreatifitas dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi. Dalam masa pandemi, dampak yang nyata dirasakan betul dalam pendidikan. Demi menghadapi itu, dilakukan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau belajar jarak jauh (BJJ). Tiga bulan lamanya BJJ telah berlangsung. Kini penyelenggara pendidikan termasuk SMP Negeri 10 Magelang, menghadapi tahun pelajaran baru yang harus memperhatikan protokol-protokol kesehatan. Berbagai macam persiapan dilakukan oleh SMP 10. Pembelajaran daring yang telah berlangsung dievaluasi dengan survey terhadap orangtua siswa. Diperoleh data bahwa sebanyak 84,5% orangtua siswa merasakan pembelajaran daring tidak lebih mudah diikuti siswa, serta 81,4% merasakan pembelajaran daring tidak efektif untuk kemajuan belajar siswa. 98,8 % orangtua siswa bersedia memantau belajar anak di rumah, dan 92,5 % orangtua siswa setuju sekolah menyelenggarakan belajar tatap muka (BTM). Melihat hasil evaluasi ini, SMP 10 melakukan pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam menjalankan BJJ. Pelatihan peningkatan kompetensi ini dijalankan dengan workshop, di antaranya tentang pembelajaran dengan pendekatan TPACK: Technological, Pedagogical, and Content Knowledge. Penggunaan pendekatan TPACK didasari oleh keterpaduan antara kurikulum 2013, kompetensi abad 21, dan revolusi industri 4.0. Pelatihan dilanjutkan dengan peningkatan kapasitas dalam penguasaan teknologi informasi. Penguasaan teknologi ini ditujukan untuk mempermudah proses pembelajaran. Berbagai aplikasi digunakan, dan dalam pelatihan ini guru diharapkan mampu menggunakan aplikasi tersebut dengan cakap. Beberapa aplikasi ini ialah google classroom, quiziz, web e-learning SMP N 10, tatap muka dengan zoom, pengenalan microsoft 365, dll. Meskipun belajar jarak jauh, SMP N 10 Magelang tetap memegang visi misinya dalam melaksanakan proses pendidikan. Program pembelajaran daring tidak meninggalkan upaya pembelajaran ideal serta penanaman karakter. Prinsip dalam penanaman karakter mencakup lima kristalisasi: religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan integritas. Terjadinya pandemi covid ini tidak boleh menyusutkan semangat dalam mendidik generasi. Usaha-usaha harus terus dijalankan, celah-celah harus dicari. Berbagai macam upaya diberlakukan demi terbentuknya sifat tangguh pada SMP Negeri 10 Magelang. SPENADASA bisa!!! (adv/aji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: