Strategi Pengendalian Covid-19 Dijadikan Contoh, Kota Magelang jadi Narasumber Lokakarya Apeksi

Strategi Pengendalian Covid-19 Dijadikan Contoh, Kota Magelang jadi Narasumber Lokakarya Apeksi

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG SELATAN - Kota Magelang terpilih sebagai narasumber Lokakarya Komwil VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) tentang Strategi Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Covid-19. Pasalnya, kota dengan tiga kecamatan ini dianggap berhasil mengendalikan penyebaran virus corona (Covid-19). Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina pun berkesempatan menjadi pembicara. Kegiatan ini berlangsung virtual di Command Center kompleks Kantor Walikota Magelang, Selasa (13/7). Windarti memaparkan materi di hadapan Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany dan Dirjen Bangda Kementerian Dalam Negeri Hari Nur Cahya Murni, serta 36 perwakilan kota-kota komwil VI meliputi Ambon, Gorontalo, Tidore, Pare-pare, Ternate, Palu, Bau-bau, dan lainnya. Secara umum kondisi Kota Magelang dan upaya menghadapi pandemi Covid-19 dipaparkan oleh Windarti Agustina. Ia juga menjelaskan jika saat ini wilayahnya terbebas dari pasien positif corona. Secara kumulatif jumlah kasus positif sebanyak 33 kasus, 29 orang di antaranya sembuh dan 4 orang meninggal dunia. Kemudian jumlah PDP 70 orang, meliputi 57 sembuh, 8 meninggal, 1 orang dirujuk, dan 4 orang dirawat. Windarti juga memaparkan bahwa angka reproduksi efektif (Rt) Kota Magelang tercatat 0,14, yang berarti peluang penularan virus corona dengan angka risiko sangat rendah. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa perkembangan kasus Covid-19 di Kota Magelang cenderung ke arah yang baik. Angka kesembuhan baik pasien positif, PDP maupun ODP pun meningkat signifikan. Baca Juga Pedagang Wajib Kenakan Masker dan Face Shield, TVJ Sebagai Promotor Penerapan Protokol Kesehatan \"Meskipun demikian, kami tetap menganggap bahwa Covid-19 masih menjadi ancaman, sehingga tindakan kewaspadaan tetap dijalankan agar tidak terjadi gelombang kedua Covid-19,\" kata Windarti. Pihaknya menyadari penanganan Covid-19 tidak menyangkut aspek kesehatan saja, tapi juga aspek lain seperti pencegahan, sosial, pemulihan ekonomi, dan inovasi. Sedangkan beberapa strategi yang dilaksanakan meliputi penyiapan sarana pelayanan kesehatan, tenaga medis, termasuk penyediaan anggaran hasil realokasi APBD Kota Magelang sebesar Rp137,8 miliar. Kemudian, pencegahan penyebaran Covid-19 dan peningkatan edukasi masyarakat, antara lain dengan pembatasan akses masuk ke kota, penyemprotan cairan disinfektan di area publik, pengawasan ketat terhadap pendatang dari luar daerah, hingga edukasi kepada masyarakat dengan berbagai media, dan lain sebagainya. Menurut Windarti, pemberian bantuan sosial dan bantuan ekonomi, melalui program Bantuan Sosial Pangan Non Tunai, Bansos PKH, Jaring Pengaman Ekonomi (JPE) bagi pelaku UMKM juga aktif dilaksanakan. Pemkot Magelang bahkan telah mengalokasikan anggaran Rp32,3 miliar untuk penanganan dampak ekonomi. \"Kami juga mendirikan dapur umum, dilaksanakan pada minggu kedua bulan Ramadan 1441 H untuk menyediakan hidangan buka puasa bagi masyarakat yang membutuhkan,\" katanya. Salah satu inovasi Pemkot Magelang yang menjadi perhatian peserta lokakarya adalah pembuatan Hatii-Pakem, yakni hazmat dari RSUD Tidar yang memiliki banyak keunggulan dibanding hazmat lainnya. \"Hazmat ini menggunakan double layers, memakai bahan sejenis katun. Tahan pada sterilisasi 134 derajat celcius, reuseable atau bisa dipakai kembali sampai 50 kali, tentu saja inovasi ini lebih ekonomis dan ramah lingkungan,\" ungkapnya. Sementara itu memasuki era adaptasi kebiasaan baru, lanjut Windarti, Pemkot Magelang telah membuka tempat ibadah sejak pertengahan Juni 2020. Kemudian membuka pusat kegiatan ekonomi, pembukaan destinasi wisata, penerapan tatanan baru di lingkungan kerja, angkutan umum, hotel, dan sarana lainnya. \"Semua mengacu pada prinsip protokol kesehatan yang ketat. Meski sejauh ini kami belum menerapkan sanksi bagi masyarakat yang belum tertib, misal tidak pakai masker sembari menunggu Perwal diundnagkan, namun kami masih menerapkan sanksi sosial,\" pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: