Sulitnya Larang Warga Mudik

Sulitnya Larang Warga Mudik

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pemerintah memutuskan melarang warga mudik Lebaran 2020. Meski sulit, namun hal tersebut harus dilakukan agar penyebaran COVID-19 tidk semakin meluas. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa pemerintah mengaku sulit melarang warga melakukan mudik. Terlebih hal tersebut merupakan tradisi saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Namun, lanjutnya, keputusan larangan mudik harus diambil untuk memotong penyebaran virus corona. \"Tidak mudah melarang tradisi. Tapi kita perlu melakukan ini untuk memotong jalur penyebaran virus,\" ujarnya, Kamis (23/4). Menlu mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah kesehatan masyarakat. Atas dasar itu keputusan larangan mudik diambil. Terkait lama penerapan keputusan larangan mudik, Retno mengatakan semata-mata untuk memberikan waktu yang cukup bagi publik untuk mempersiapkan diri. Agar kebijakan itu dapat dilaksanakan sepenuhnya dengan baik. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan larangan mudik akan mulai berlaku pada Jumat (24/4) pukul 00.00 WIB. Seluruh angkutan penumpang dan sepeda motor dilarang mudik. \"Larangan dikecualikan untuk pengangkutan logistik, obat, petugas, pemadam kebakaran, ambulans, dan mobil jenazah,\" katanya. Dijelaskannya, larangan tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pengendalian Transportasi Semasa Mudik Idul Fitri 1441 H. Peraturan tersebut melarang penggunaan kendaraan umum, kendaraan pribadi, dan sepeda motor dengan tujuan memasuki dan keluar dari wilayah dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), zona merah, serta Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. \"Larangan berlaku hingga 31 Mei 2020 untuk angkutan darat, 15 Juni 2020 untuk angkutan kereta api, 8 Juni 2020 untuk angkutan laut, dan 1 Juni 2020 untuk angkutan udara. Pelarangan ini dapat diperpanjang dengan mempertimbangkan dinamika COVID-19,\" tuturnya. Selain itu, Adita juga mengatakan ada sanksi yang akan diberikan kepada warga yang nekat tetap mudik. Dijelaskannya, pemberian sanksi dilakukan dalam dua tahap. Fase pertama berlangsung mulai 24 April hingga 7 Mei dengan teguran dan imbauan secara persuasif. Pada tahap ini pemudik juga akan diarahkan pulang ke lokasi asal perjalanannya. Pada tahap kedua, pemerintah bakal memberikan sanksi dan denda sesuai perundang-undangan yang berlaku. “Tahap kedua pada 7 Mei sampai 31 Mei atau sampai berakhirnya peraturan,” katanya. Adita meminta masyarakat untuk mempersiapkan diri dan mematuhi peraturan larangan penggunaan kendaraan umum, kendaraan pribadi dan sepeda motor untuk mudik tersebut. Menurutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait, seperti Polri, pemerintah daerah, otoritas bandara, otoritas pelabuhan, dan operator kereta api terkait pelaksanaan peraturan tersebut. \"Semua unsur akan turun untuk menerapkan peraturan ini,\" ujarnya. Sebelum larangan mudik diberlakukan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kenaikan volume kendaraan keluar dari Jakarta melalui Pintu Tol Cikampek Utama. \"Pada tanggal 22 April 2020 , berdasarkan perhitungan di gerbang Tol Cikampek Utama terjadi kenaikan volume arus kendaraan sebanyak 27 persen,\" kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo. Disebutkannya, kenaikan volume kendaraan tersebut cukup signifikan. Jika dihitung kenaikannya sebanyak 7.044 kendaraan. \"Kenaikan volume kendaraan dari 18.753 pada tanggal 21 April 2020 menjadi 25.797 pada tanggal 22 April,\" paparnya. Sementara Kasatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Afif Muhroji mencatat lonjakan penumpang, Kamis (23/4) siang. \"Kalau saat pandemi biasanya hanya 400-500 penumpang per hari, sekarang ada 840 orang yang berangkat,\" katanya. Afif mengatakan lonjakan penumpang terhitung mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB. Penumpang bus didominasi tujuan Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera. \"Jumlah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang diberangkatkan sejak pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB berjumlah 64 unit,\" katanya. Afif menyebutkan kondisi tersebut masih relatif wajar karena belum sama dengan jumlah penumpang di hari normal sebanyak 2.000 hingga 3.000 orang per hari kerja, sedangkan akhir pekan bisa mencapai 5.000 hingga 6.000 penumpang. \"Hari ini kondisi masih wajar, kondisi ramai dan kita masih bisa tampung,\" katanya. Sementara Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) daerah operasi (Daop) 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan telah menghentikan operasional perjalanan Kereta jarak jauh dan kereta lokal. \"Di area Daop 1 Jakarta mulai Jumat, 24 April 2020 seluruh keberangkatan dan kedatangan perjalanan Kereta Api Jarak Jauh dan KA Lokal tidak dioperasikan,\" katanya. Eva menyebut secara total terdapat 70 perjalanan KA jarak jauh di area Daop 1 Jakarta yang dibatalkan. \"Dari 70 KA tersebut 67 KA diantaranya merupakan KA reguler dan 3 KA lainnya merupakan KA tambahan yang dioperasikan pada saat hari kerja serta hari libur,\" katanya. Sementara itu, untuk perjalanan KA lokal di area Daop 1 Jakarta yang dibatalkan seluruhnya terdapat 31 perjalanan. Sementara untuk angkutan logistik dan bahan pangan tetap berjalan normal. Terkait penumpang yang sudah memiliki tiket akan dikembalikan penuh oleh KAI dengan dihubungi oleh Contact Center KAI 121. Selain itu, calon penumpang juga dapat membatalkan tiketnya sendiri melalui aplikasi KAI Access atau datang langsung ke loket stasiun yang sudah ditunjuk. \"Pembatalan tiket melalui aplikasi dapat dilakukan hingga maksimal 3 jam sebelum jadwal keberangkatan dan uang akan ditransfer paling lambat 45 hari kemudian. Adapun untuk pembatalan di loket stasiun dapat dilakukan di semua stasiun keberangkatan KA jarak jauh dan lokal hingga maksimal 30 hari setelah jadwal keberangkatan dengan menunjukkan kode booking, dan uang akan langsung diganti secara tunai atau melalui transfer,\" katanya. \"Pembatalan ini untuk sementara ditetapkan hingga 30 April 2020, sambil dilakukan evaluasi mengikuti perkembangan. Jika terdapat perpanjangan waktu maka akan diinformasikan kembali secara resmi,\" sambungnya. Dilanjutkannya, sejak 1 Maret hingga 22 April 2020 sudah ada 205.000 tiket telah dibatalkan oleh pengguna jasa kereta api. Jumlah tersebut sudah termasuk sekitar 120.000 tiket yang dibatalkan selama bulan Maret. \"85.000 tiket lainnya dilakukan pada 1 April sampai 22 April dan tentunya untuk tanggal perjalanan yang sangat bervariasi yang pasti untuk pembatalan hingga tanggal 4 Juni biaya tiket akan dikembalikan 100 persen,\" katanya.(gw/fin) Info Grafis Stasiun Pembatalan Tiket 1. Stasiun Gambir 2. Stasiun Pasar Senen 3. Stasiun Jakarta Kota 4. Stasiun Bogor Paledang 5. Stasiun Cikampek 6. Stasiun Rangkasbitung 7. Stasiun Serang 8. Stasiun Bekasi Buka setiap hari (Senin-Minggu) Pukul 08.00 WIB s.d 16.00 WIB Kereta Berhenti Operasi KA Jarak Jauh asal Stasiun Gambir Stasiun Pasar Senen Stasiun Jakarta Kota tujuan Bandung Cirebon Tegal Semarang Yogyakarta Solo Surabaya Malang dan berbagai kota di wilayah lainnya Total 70 perjalanan KA Lokal 6 KA Pangrango (relasi Bogor-Sukabumi PP) 12 KA lokal Merak (Rangkasbitung-Merak PP) 6 KA Walahar (Tanjung Priuk-Purwakarta PP) 4 KA Jatiluhur (Tanjung Priuk-Cikampek PP) 3 KA Siliwangi (Sukabumi-Ciranjang) Total 31 perjalanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: