Tak Ada Nama Gibran dan Bobby, PDIP dan PKB Keluarkan Rekomendasi Calon Kepala Daerah

Tak Ada Nama Gibran dan Bobby, PDIP dan PKB Keluarkan Rekomendasi Calon Kepala Daerah

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Partai politik mulai mengumumkan sejumlah calon kepala daerah yang telah mendapat rekomendasi DPP partai untuk maju pada Pilkada Serentak 2020. PDI Perjuangan mengumumkan 50 kandidat. Sedangkan PKB ada empat nama yang diumumkan. Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka untuk sementara tak termasuk dalam nama yang diumumkan PDIP. Nama-nama calon kepala daerah itu dibacakan oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto dan Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto. Dari nama-nama yang dibacakan, ada sejumlah pertahana. Salah satunya Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey-Steven Kandouw. Keduanya kembali diusung oleh PDIP pada Pilkada 2020. Untuk Serang, PDIP mengusung pasangan Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa. Begitu juga di Pandeglang, PDIP merekomendasi Irna Narulita-Tanto W Arban. Kemarin (19/2), di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, hampir seluruh nama yang diumumkan hadir. Mereka yang sudah mendapat restu masih didominasi orang lama. Dengan kata lain, petahana yang kembali mencalonkan diri. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, mereka yang disebutkan namanya sudah melalui penjaringan dan penyaringan. Untuk uji kepatutan dan kelayakan serta proses wawancara tidak dilakukan jika kinerja para kader tersebut dinilai sudah cukup baik. Tak hanya Solo. Untu Pilkada Medan, tempat menantu Jokowi, Bobby Nasution, akan maju dalam Pilkada, juga tak diumukan. Solo dan Medan merupakan wilayah panas. Di dua wilayah itu, putra dan menantu Jokowi tengah mengincar rekomendasi dari PDIP untuk maju dalam Pilkada 2020. “Karena incumbent telah melalui proses yang lalu. Kalau saya ragu harus ikut lagi. Tapi kalau keberhasilannya baik, saya bilang sudah cukup. Saya lihat lebih banyak incumben dan dari kader. Ini masuk gelombang pertama,” kata Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2) kemarin. Presiden RI ke-5 ini menyampaikan banyak hal. Salah satunya memberikan pesan agar pada Pilkada 2024 mendatang, mereka yang maju diharapkan dari kaum muda. “Yang musti di dorong itu anak muda. Kalau anak itu tidak bisa, jangan dipaksakan,” tegasnya. Mega juga tidak lagi memberikan kesempatan jika yang diusulkan masih kerabat ataupun keluarga. “Saya tegaskan ini yang terakhir. Tidak ada lagi anaknya, istrinya, saudaranya. Saya harapkan kaum muda maju,” paparnya. Ia berpesan kepada para calon agar tidak terbuai dan tetap melaksanakan kewajiban sebagai kepala daerah yang masih menjabat. “Hati-hati lho, gara-gara sudah satu kali pasti dapat. Ada musuh dalam selimut. Jangan santai-santai. Yang harus menjadi kewajiban harus diselesaikan dulu,” imbuh Mega. Selanjutnya, Mega menegaskan kepada kepala daerah yang menjabat maupun terpilih nantinya untuk tetap melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan hukum. Serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinannya. Menjaga kelestarian alam serta ekosistem hayati juga menjadi penekanan Megawati. Wilayah yang seharusnya menjadi hutan lindung, harus dipastikan terjaga kelestariannya. “Jangan karena pemberian izin, terus malah ikut kecipratan juga,” tambahnya. Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya memang belum mengumumkan calon kepala daerah untuk Solo, Makassar, dan Bali. Calon di tiga daerah tersebut akan diumumkan bersamaan. Dia menyebut ketiga daerah itu merupakan basis utama PDIP. Terkait Bobby Nasution, Hasto menyebut menantu Jokowi itu elektoralnya cenderung meningkat. Namun, Bobby disarankan banyak belajar dan mencontoh kader PDIP yakni Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. \"Kami menyarankan Mas Bobby belajar kepada kepala daerah dari PDI Perjuangan. Misalnya Bupati Banyuwangi,\" jelas Hasto. Meski begitu, lanjut Hasto, keputusan akhir diusung atau tidaknya Bobby oleh PDIP ada di tangan Megawati. \"Pengumuman belum dilakukan karena keputusan belum diambil oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Kita tunggu saja,\" jelasnya. Terpisah, DPP Partai Kebangkitan Bangsa memberikan rekomendasi kepada empat pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati dari empat daerah di Jawa Tengah. Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Bambang Susanto mengatakan, setelah sebelumnya melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap empat pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati di kantor DPP PKB Jakarta. Menurut Bambang, dirinya bersama Ermarini sebelumnya telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap empat pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati dari empat daerah di Jawa Tengah, yakni Blora, Semarang, Grobogan, dan Sragen. \"Uji kelayakan dan kepatutan ini dilakukan untuk melihat pengetahuan, wawasan, dan pengalaman, yang nantinya akan mendapatkan rekomendasi dari DPP PKB untuk berkompetisi di Pilkada 2020,\" katanya. Menurut Bambang Susanto, dari uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukannya dan setelah melalui proses diskusi, empat pasangan bakal calon kepala daerah itu dinyatakan memenuhi syarat dan mendapatkan rekomendasi untuk berkompetisi pada Pilkada 2020. Usai memberikan rekomendasi, Bambang berpesan, agar keempat pasangan tersebut berjuang keras pada kompetisi Pilkada serentak 2020, untuk bisa terpiih. \"Bela rakyat. Jadikan rakyat subyek perjuangan untuk bersama-sama mewujudkan keadilan dan kemakmuran,\" jelasnya.Ia juga meminta empat pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati untuk mewujudkan seluruh janji kampanye jika mendapatkan kepercayaan dari rakyat. \"Jangan sampai rakyat kecewa,\" imbuhnya. Diketahui, DPP PKB memberikan rekomendasi kepada pertama, pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Blora, Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati. Kedua, pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan H Suroto. Ketiga, pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Gribogan Sri Sumarni dan Bambang Pujiyanto. Keempat, pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Semarang Ngesti Nugraha dan Basari. (khf/fin/rh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: