Tak Bisa Berenang, Siswa SD di Wonosobo Tewas Tenggelam di Sungai Wanganaji

Tak Bisa Berenang, Siswa SD di Wonosobo Tewas Tenggelam di Sungai Wanganaji

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Diduga tidak bisa berenang, seorang siswa sekolah dasar  tewas di Sungai Wanganaji Kampung Kalianget Kecamatan Wonosobo kemarin. Korban tenggelam saat bermain di sungai bersama teman sebaya sepulang sekolah. Korban ditemukan warga setempat tidak jauh dari lokasi awal mandi. Korban berinisial MSA (9), siswa kelas IV di salah satu SD di Kalianget. Ia merupakan warga Kelurahan Kalianget Kecamatan Wonosobo. Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Heriyanto mengemukakan, berdasarkan informasi yang dihimpun pihak kepolisian, petaka tersebut terjadi pada Rabu (11/12) sekitar pukul 10.45 WIB. Berawal dari korban dan dua orang kawannya mandi di sungai. Namun, diduga korban terseret arus deras sungai dan tenggelam. Baca Juga Jawa Tengah Borong Juara Dalam Anugrah Indonesia Damai 2019 “Awalnya korban bersama empat teman lainnya sedang mandi di aliran Sungai Wanganaji. Diduga korban terseret arus deras sungai dan tenggelam, korban berhasil ditemukan oleh warga di dasar sungai dalam kondisi meninggal,” ungkapnya. Dijelaskan kronologis peristiwa itu, sekitar pukul 10.45 WIB  korban bersama dengan dua orang temannya  pulang sekolah lalu mandi di Sungai Wanganaji. Saat selesai bermain, tiba-tiba korban terbawa arus sungai sekitar 5 meter dari awal mula mandi. “Teman temannya ini berteriak, saat  melihat korban tenggelam dan minta pertolongan. Warga yang melihat kemudian berupaya mencari korban dan melaporkan kejadian tersebut ke polsek wonosobo,” katanya. Warga dan dua petugas Polsek Wonosobo mencari korban secara bersama sama di sungai, dan sekitar 30 menit kemudian korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban selanjutnya  di bawa ke Puskesmas Wonosobo 2  Kalianget. “Dari hasil pemeriksaan  tidak ditemukan unsur kekerasan atau luka pada tubuh korban,” katanya. Menurut keterangan dari  pihak medis, dr Yani Dwi Maelistyani, korban MD sekitar 30 menit sebelum dibawa ke Puskesmas, dan dari hidung korban keluar buih busa karena paru- paru korban kemasukan air. Selanjutnya korban diserahkan ke pihak keluarga. “Dari pihak keluarga tidak akan menuntut kepada siapapun dan menerima kematian korban karena sudah takdir dari Yang Maha Kuasa serta menolak diadakan otops,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: