Tanah Retak di Salaman, 61 KK Diungsikan

Tanah Retak di Salaman, 61 KK Diungsikan

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG- Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana mengatakan, penataan saluran air yang baik, dapat mengurangi risiko bencana tanah retak/longsor. Hal tersebut disampaikan saat meninjau lokasi bencana tanah retak di Dusun Kranjang Lor, Desa Sidosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Kamis (12/3). Akibat bencana tanah retak tersebut sebagian warga dusun diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman, terutama saat hujan turun. Dikarenakan aliran air dapat memicu retakan tanah lebih lebar. Oleh karena itu Edi meminta agar pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang segera melakukan pembenahan saluran air terlebih dahulu. \"Ini harusnya ada pembenahan saluran air dulu untuk mencegah tidak berlanjutnya retakan tanah, sambil kita menunggu hasil penelitian. Karena ini sudah diteliti oleh tim Provinsi Jawa Tengah,\" ucap Edi. Menurut Edi, untuk penanggulangan jangka pendek, sesegera mungkin harus ada penataan air. Karena air terus meresap ke bawah tanah sehingga menggerus lapisan tanah bawah yang mengakibatkan retakan tanah tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Edi juga mengunjungi posko penampungan sementara dan menghimbau kepada warga agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Magelang. Baca Juga Hendak Tolong Teman, Dua Pemuda Ikut Terseret Arus Sungai Lamat Muntilan \"Saya himbau agar warga senantiasa waspada karena kadang hujan tiba-tiba cukup lama, kemudian debit air berlimpah yang dapat memicu retakan tanah,\" tuturnya. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Pranowo menyebutkan, hingga saat ini terdapat 61 KK yang telah diungsikan sementara, namun tidak semuanya berkumpul di satu titik. \"Tidak semua warga diungsikan, hanya pada saat hujan turun warga dikumpulkan di salah satu rumah warga,\" jelas, Pranowo. Pranowo mengatakan, terkait bencana tanah retak tersebut pihaknya sudah mengkoordinasikan dan sudah disurvey oleh ESDM Provinsi Jawa Tengah dan juga dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). \"Kami masih menunggu hasil dari PVMBG. Tapi pada intinya agar air tidak masuk dalam rekahan atau retakan tanah itu. Supaya nanti tidak memicu jenuhnya tanah sehingga tidak terjadi longsor ke bawah,\" pungkas Pranowo.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: