Tanam Padi di Pot, Modal Minim, Pas untuk Kebutuhan Beras Keluarga

Tanam Padi di Pot, Modal Minim, Pas untuk Kebutuhan Beras Keluarga

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Guna menumbuhkan ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19, Setiono salah satu warga Dusun Rambeanak 3 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang mewujudkanya dengan usaha menanam padi di dalam pot. Setiyono mengatakan, niatan awal kegiatan menanam padi di dalam pot dilakukan untuk mengisi kekosongan waktu selama pandemi covid-19. Sekaligus sebagai upaya pencegahan penularan covid-19. ”Untuk ngisi kegiatan selama pandemi. Kalau tanam padi di sawah kadang masih menjadikan kita berkumpul-kumpul, namun kalau ditanam di pot yang berada di halaman rumah sendiri, kegiatan berkumpul-kumpul dapat sedikit dapat dihindari. Dengan demikian potensi penularan covid-19 dapat dihindarkan,” ucap Setiyono ketika ditemui di rumahnya, Kamis (2/7/2020). Menurut Setiyono, upaya mewujudkan ketahanan pangan di tengah pandemi harus dilakukan. Selain untuk memanfaatkan lahan yang ada, tanam padi didalam pot sendiri akan dapat menambah penghasilan dalam hal pangan untuk kebutuhan rumah tangga. \"Satu tahun panen sekitar 10 kali, itu dengan cara kita ganti potnya setiap tiga bulan sekali. Namun kita harus telaten mas. Namun kalau untuk hasil ya paling tidak dapat mencukupi kebutuhan beras keluarga,\" ungkap Setiyono. Menanam padi di dalam pot, tidak memerlukan modal banyak. Karena menurutnya untuk bibit padi pun dirinya dapatkan dari gabah yang disemai sendiri kurang lebih selama dua minggu. Baca juga Kemarau, Kekeringan Mulai Mengancam, Anggaran BPBD Terbatas Akibat Covid-19 Menurut Setiyono, teknik penanaman padi di dalam pot tersebut akan ditularkan kepada warga sekitar. Dirinya telah menyediakan lahan, dimana separuh lahan digunakan untuk tanam padi di pot, dan separuh lagi untuk tanam padi pada umumnya. ” Alhamdulillah untuk tanam padi di dalam pot ini kami danai secara pribadi. Harapannya nanti ketahanan pangan setiap keluarga dapat meningkat sehingga tercipta stabilitas ekonomi di masyarakat,\" terang Setiyono. Setiyono juga menyebutkan jika pihaknya sudah mendidik tiga kelompok wanita tani untuk dapat mengembangkan teknik padi ditanam pot tersebut. Adapun untuk kebutuhan pupuk dirinya mengambil dari sampah rumah tangga. \"Kebutuhan akan pupuknya kita olah dari sampah rumah tangga. Jadi pupuk bisa tercukupi, sementara sampah dirumah juga bersih,\" papar Setiyono.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: