Terapkan  Protokol Kesehatan, Kantor Layanan Publik Pemkot Magelang Segera Dipasang Pembatas Plastik

Terapkan  Protokol Kesehatan, Kantor Layanan Publik Pemkot Magelang Segera Dipasang Pembatas Plastik

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Penerapan protokol kesehatan akan disempurnakan di semua layanan publik Pemkot Magelang. Semua kantor layanan publik, fasilitas umum, dan tempat keramaian akan dilengkapi dengan plastik transparan sebagai pembatas antara masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN). Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono mengatakan, awal Agustus nanti, semua kantor yang menyediakan layanan masyarakat akan diberi fasilitas tersebut. Termasuk pegawainya diharuskan mengenakan face shield dan sarung tangan. \"Sudah dianggarkan, prioritas untuk kantor layanan masyarakat dulu. Mencakup seluruhnya, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Disdukcapil, Disperkim, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Disperindag, Disnaker, Dinsos, Dinkes, BPKAD, DPMPTSP, semua kantor kelurahan dan kecamatan, dan lain sebagainya,\" kata Joko, Kamis (23/7). Selain itu, pembatas transparan juga akan tersedia di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pasar tradisional, dan sektor pendidikan. Khusus sektor pendidikan ini, pihaknya akan memprioritaskannya, meski kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka belum diberlakukan. Baca Juga Sempat Diragukan, Slamet Optimis Lolos Sebagai Calon Perseorangan Pilkada Purworejo \"Nanti di pasar-pasar, pedagang juga akan diberi face shield, masker, sarung tangan, dan plastik transaparan. Ini untuk menghindari kontak secara langsung antara pedagang dengan pembeli. Terlebih sekarang virus corona diduga bisa menularkan lewat air bone,\" imbuhnya. Ia menjelaskan, kendati plastik transparan baru akan diadakan pada awal Agustus nanti, tetapi prinsip kerja protokol kesehatan di kantor layanan publik sebenarnya sudah diberlakukan sejak lama. Seperti ketersediaan wastafel, mewajibkan masyarakat mengenakan masker, tanda jaga jarak, dan cek suhu tubuh. \"Pemasangan plastik transparan ini sebagai penyempurnaan protokol kesehatan yang sudah kita praktikkan selama masa adaptasi kebiasaan baru ini. Harapannya dengan pengamanan tingkat tinggi ini, penyebaran virus corona bisa kita putus,\" tandasnya. Pemberian pembatas plastik transparan ini, sebut Joko, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sektor kantor layanan publik. Sebab belakangan di sejumlah daerah, banyak klaster baru berasal dari wilayah perkantoran. \"Kemungkinan terjadi karena work from home (WFH) sudah dihapus, sehingga klaster kantor-kantor bermunculan. Kita tentu tidak ingin itu terjadi, maka keamanan dan disiplin protokol kesehatan wajib kita taati. Semua elemen masyarakat, tanpa terkecuali,\" papar dia. Menurut Joko, adanya klaster di wilayah perkantoran ini, membuat Pemkot Magelang pun menambah kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk memperbanyak tes polymerase chain reaction (PCR) kepada ASN dan tenaga kesehatan. \"Adapun ASN yang kita prioritaskan ikut tes PCR, adalah yang terlibat langsung dengan masyarakat seperti personel Satpol PP, Dinas Perhubungan, kantor layanan publik, pajak, perizinan, dan sebagainya, juga tenaga medis di rumah sakit dan puskesmas. Kita utamakan mereka dulu, baru nanti kalau selesai, kita menyasar semua ASN di Kota Magelang,\" pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: