Tetap Mematuhi Protokol Kesehatan, Perekaman E-KTP di Magelang Dijadwalkan Khusus
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Layanan perekaman e-KTP di Kota Magelang meningkat pascalibur lebaran tahun 2021. Di hari normal layanan perekaman tak lebih dari 20 orang saja per hari. Namun, setelah lebaran ini, permintaan naik, rata-rata 50 orang. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Magelang pun mengatur strategi agar pelayanan rekaman e-KTP tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya, menjadwalkan perekaman secara bergantian atau menerapkan sistem shift. “Shift pagi dan siang dengan jadwal maksimal 2 kelurahan setiap hari. Kalau ada 50 pemohon e-KTP akan kami beritahukan ke nomor ponsel masing-masing atau kelurahan, beserta jadwal kedatangan. Ini untuk mencegah penumpukan antrean,” kata Plt Sekretaris Disdukcapil Kota Magelang Trustri Ariningsih, kemarin. Ia menjelaskan, kenaikan peserta perekaman e-KTP ini masih didominasi kalangan usia di bawah 17 tahun. Untuk diketahui, sejak beberapa tahun lalu Disdukcapil Kota Magelang membuat kebijakan memfasilitasi perekaman bagi remaja usia 16 tahun. Lalu, tepat di hari ulang tahun ke-17 mereka akan menerima hadiah ulang tahun berupa e-KTP. “Ini jadi salah satu upaya kami untuk menjemput bola. Usia 16 tahun merekam data. Begitu sudah 17 tahun e-KTP kami berikan, sehingga target kepemilikan e-KTP persentase kita cukup tinggi,” ujarnya. Trustri menambahkan, sebelum pandemi memang pihaknya melakukan proses perekaman dengan cara mendatangi ke sekolah menengah atas (SMA). Namun adanya pandemi Covid-19 membuat instansinya mengehentikan program itu. “Untuk sementara layanan jemput bola kita tunda. Layanan perekaman hanya akan dibuka di kantor saja sesuai dengan protokol kesehatan secara ketat,” imbuhnya. Ia menuturkan, jika sebelumnya petugas perekaman wajib mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, namun sekarang, APD diganti dengan sekat mika bantuan dari Satgas Covid-19. “Mekanismenya cukup mudah. Tinggal mendaftar dan langsung dilayani. Ketika foto, masker dilepas, tapi kita pastikan keamanannya karena sudah ada sekat mika antara peserta perekaman dengan petugas,” tandasnya. Sebelum masuk ke lokasi pelayanan, lanjutnya, warga akan dicek suhu tubuhnya. Bila suhu melebihi batas normal maka yang bersangkutan diminta untuk datang lagi ke kantor di waktu lain. “Kami juga sediakan wastafel agar warga mencuci tangan dengan sabun yang telah disediakan,” pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: