Tiga Hari Hanyut, Seorang Kakek asal Wonosobo Ditemukan Tewas di Purworejo

Tiga Hari Hanyut, Seorang Kakek asal Wonosobo Ditemukan Tewas di Purworejo

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Pencarian hari ketiga yang dilakukan tim SAR gabungan dan masyarakat kepil, akhirnya membuahkan hasil. Islahudin (60) warga Dusun Ngemplak, Desa Ropoh, Kecamatan Kepil akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Korban ditemukan tim SAR  sejauh 10 kilometer dari tempat pertama kali hanyut. “Sudah berhasil kami temukan, masih di aliran Sungai Kodil jaraknya sektiar 10 kilometer. Dari lokasi awal jauh, sudah masuk wilayah Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo,” ungkap Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Ahsan Alim Kurniawan kemarin. Menurutnya, proses pencarian terhadap korban sudah dilakukan mulai tanggal 30 November 2019 silam, sejak adanya laporan bahwa korban hanyut, tim SAR gabungan dan masyarakt turun langsung melakukan upaya pencarian. Baca juga Dua Mantan PNS di Purworejo Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Bansos Kemenpora “Di hari ketiga cuaca cerah, kondisi Sungai Kodil stabil dan tidak keruh. Jadi itu cukup membantu tim SAR gabungan untuk melakukan proses pencarian, dan akhirnya berhasil ditemukan. Kondisi korban telah meninggal dunia,” ucapnya. Pencarian korban di Sungai Kodil  dilakukan oleh operasi SAR gabungan, dengan jumlah personil mencapai 193 orang, yang dibagi menjadi 4 SAR ( Search And Rescue Unit ). Korban ditemukan pada pukul 14.00 WIB di Sungai Kodil, Desa  Sidokmukti Kecamatan Bener Kabupaten  Purworejo. “Setelah dievakuasi  dan dilakukan visum, korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, Tim SAR Kabupaten Wonosobo masih berjibaku untuk menemukan Islahudin (60). Korban terseret banjir sungai saat membersihkan saluran yang tersumbat. Baca Juga Angin Kencang di Magelang, Rusak Puluhan Rumah Warga Windusari Korban diketahui terseret arus sungai pada sabtu kemarin sekitar pukul 16.30 WIB. Korban bersama dengan tetangganya mencoba untuk menyingkirkan material sampah yang menyumbat saluran air ketika hujan deras. Pencarian dihentikan karena medan yang berat, cuaca yang buruk serta air sungai yang keruh.  Sehingga untuk menjaga keselamatan tim anggota tim pencari dilakukan penarik. Saat hanyut, ciri-ciri korban adalah tinggi badan 160 centimeter, memakai baju hitam celana hitam. Untuk kronologis kejadian, berdasarakan keterangan sejumlah saksi mata, korban sedang membersihkan saluran air yang mampet, karena tumpukan sampah. Kemudian korban terpeleset dan masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar lima meter di sungai tersebut. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: