Tiga Pengguna Narkoba yang Ditangani BNNK Magelang Dirujuk ke RSJ

Tiga Pengguna Narkoba yang Ditangani BNNK Magelang Dirujuk ke RSJ

MAGELANGEKSPRES.COM.MERTOYUDAN - Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Magelang, AKBP Catarina mengatakan, pihaknya telah menangani dan melayani 21 klien. Dari 21 klien ini, 3 diantaranya telah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) karena melihat kondisinya perlu rawat inap. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Klinik Pratama Bina Sehat di bawah pengelolaan BNNK Magelang yang baru diresmikan di halaman Kantor BNNK Magelang, Deyangan, Mertoyudan, Selasa (22/10), sekaligus melakukan pencanangan desa bersinar dan sekolah bersinar. \"Kemudian terdapat 18 klien lainnya kami rehabilitasi di klinik ini untuk rawat jalan. 18 klien yang telah direhabilitasi di Klinik Pratama Bina Sehat tersebut, lima diantaranya dari masyarakat umum. Sedangkan 13 klien lainnya merupakan anak-anak (usia SD dan SLTP),\" ucap Catarina. Menurut, Catarina, narkoba saat ini telah merambah ke desa dan juga ke sekolah. Dalam hal ini, pihaknya berkomitmen untuk memberantas dan membantu masyarakat Magelang untuk pulih kembali dari jeratan narkoba. Baca Juga Tidak Bisa Berenang, Seorang Santri di Wonosobo Tewas Tenggelam di Sungai Wanganaji Oleh karena itu, pihaknya juga membentuk desa dan sekolah bersinar yang bebas dari narkoba dengan harapan bisa \\\'getok tular\\\' (menular ke desa dan sekolah-sekolah lain) yang ada di wilayah Kabupaten Magelang. Bupati Magelang melalui Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana, menyadari bahwa wilayah Kabupaten Magelang memiliki potensi yang sangat besar untuk penyalahgunaan narkoba. \"Mudah-mudahan nanti pemerintah daerah dan BNNK bisa terus bersinergi untuk fokus dalam pencegahan dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba,\" tutur Edi. Pihaknya juga menghendaki kegiatan tes urine di sekolah-sekolah bahkan di kalangan PNS Kabupaten Magelang untuk menanggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba utamanya. \"Nanti kita akan kerja sama dengan BNNK Magelang, barang kali 3 bulan sekali atau setahun sekali untuk melakukan tes urine di kalangan sekolah dan PNS. Karena bagaimanapun aparat pemerintah harus jadi suri teladan,\" kata Edi. Sementara Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol, Benny Gunawan, menyebutkan bahwa, Provinsi Jawa Tengah menduduki urutan ke-5 terbesar peredaran narkoba di Indonesia. \"Jangan sampai nanti bertambah lagi nantinya,\" harapan Benny. Benny, menambahkan, peran masyarakat untuk ikut memerangi bahaya narkoba juga sangat diperlukan, mengingat keterbatasan jumlah personel dari pihak kepolisian. \"Apabila masyarakatnya sendiri sudah sadar akan bahaya narkoba, maka ini sangat akan membantu kinerja pihak kepolisian,\" pungkas Benny.(cha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: