Toko Modern Ancam Pasar Tradisional, Pedagang Berharap Pemkab Temanggung Bersikap

Toko Modern Ancam Pasar Tradisional, Pedagang Berharap Pemkab Temanggung Bersikap

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Menjamurnya pasar-pasar modern atau minimarket yang berdiri di Kabupaten Temanggung diduga memberi dampak pada sepinya pasar tradisional dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu pedagang berharap pemerintah bisa mengambil langkah agar untuk melindungi pedagang tradisional. \"Tidak hanya tahun ini saja, sejak pasar-pasar modern atau minimarket itu semakin menjamur, kondisi pasar tradisional semakin sepi pengunjung, saya tidak tahu pasti apakah ada aturan dari pemerintah atau tidak terkait dengan pasar modern itu,\" ungkap Lilik (42), pedagang di salah satu pasar di Temanggung, Minggu (16/2). Apalagi katanya, ada sejumlah pasar modern yang lokasinya sangat berdekatan dengan pasar tradisional. Kondisi ini semakin membuat pasar tradisional tidak menjadi pilihan pengunjung untuk berbelanja. \"Tidak hanya dipasar Temanggung saja, dipasar Parakan Ngadirejo, juga ada minimarket yang lokasinya sangat dekat dengan pasar,\" ujarnya. Baca Juga Napi Kasus Pencurian Meninggal di Ruang Isolasi Rutan Purworejo Selain itu katanya, pasar-pasar modern besar juga semakin berlomba-lomba membangun cabangnya di Temanggung. Mereka memilih tempat-tempat strategis untuk mengembangkan usahanya. “Di kota Temanggung saja sudah ada beberapa pasar modern besar, apalagi tempatnya dekat dengan keramaian seperti alun-alun,\"terangnya. Semakin banyaknya pasar modern dan minimarket berjaring di Temanggung katanya,membuat pedagang di pasar tradisional semakin terhimpit. Sebab barang-barang yang dijual di pasar modern tersebut tidak jauh berbeda dengan barang-barang yang dijual di pasar tradisional. \"Ini yang menjadi permasalahan, hampir semua barang dagangan yang kami jual semuanya sudah tersedia di pasar modern dan minimarket itu,\" tuturnya. Dewi (42) pedagang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama, jika dirinya tidak memiliki pelanggan tetap, kemungkinan besar dirinya sudah bangkrut sejak awal. Saat ini dari sekitar 10 pedagang kelontong di pasar, yang masih bertahan hanya sekitar 3 hingga 5 pedagang saja \"Beruntung saya masih punya pelanggan tetap, meski begitu omset saya dari tahun ke tahun terus merosot, kalau yang pedagang baru paling hanya bertahan satu tahun saja,\" keluhnya. Ia mengatakan, berdirinya pasar modern dan minimarket berjaring ini sudah sejak awal dikeluhkan oleh pedagang. Tidak hanya pedagang di pasar saja, tapi pedagang-pedagang kelontong yang juga mengeluh. Tapi keluhan pedagang seakan tidak pernah digubris oleh pemerintah. Baca Juga Diduga Keracunan Limbah Tambak, Dua Penggali Sumur di Purworejo Tewas \"Sudah sejak awal kami keluhkan, kami juga pernah mencoba mendatangi bupati dan dinas terkait, tapi tidak pernah ada hasilnya,lihat saja pasar modern semakin banyak, bahkan hingga ke pelosok-pelosok desa,\" katanya. Ia berharap, kedepan pemerintah bisa lebih tegas terutama pada pemberian izin pembangunan pasar modern, jika perlu pasar-pasar modern yang lokasinya sudah menyalahi aturan izinnya dicabut. \"Hanya pemerintah yang bisa melakukan itu, pemerintah mempunyai kewenangan untuk mencabut atau tidak memberikan izin, harapan kami kedepan pemkab bisa lebih berpihak kepada pedagang kecil,\" harapnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: