Walikota Pastikan Kota Magelang Tak Lockdown

Walikota Pastikan Kota Magelang Tak Lockdown

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Walikota Magelang Sigit Widyonindito memastikan wilayahnya tak menerapkan karantina wilayah (local lockdown), meski ada seorang positif virus Corona (Covid-19) meninggal dunia. Pemkot Magelang hanya akan menerapkan status kejadian luar biasa (KLB) dan mengimbau masyarakat untuk beraktivitas di rumah saja. \"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa, pemerintah serius dalam menghadapi pandemi virus corona ini. Hari ini saya rapatkan semua lengkap di Pendopo Pengabdian guna membahas banyak hal terkait virus tersebut,” katanya. Ia menjelaskan, pihaknya telah menetapkan status Kota Magelang sebagai KLB Covid 19 pada Kamis (26/3) lalu. Sebab, satu pasien positif virus corona meninggal dunia di Rumah Sakit Tingkat II dr Soedjono Magelang. \"Kami juga belum berencana menutup hotel atau sejenisnya, karena sudah tahu sendiri kalau sejak beberapa hari terakhir digaungkan beraktivitas di rumah saja. Okupansi hotel pun saya kira hanya 5-10 persen saja,” katanya. Didampingi Sekda Joko Budiyono, Sigit meminta masyarakat untuk mematuhi arahan pemerintah, seperti di rumah saja, tidak mudik, rajin mencuci tangan pakai sabun, pakai hand sanitizer, menyemprot cairan desinfektan, jaga kebersihan, jaga kesehatan, dan lainnya. \"Jangan anggap remeh virus korona ini. Sebelum KLB, gugus tugas kita sudah bekerja layaknya sudah KLB, jadi sudah sigap menjalankan program-programnya,” tandasnya. Terkait mudik, dia menegaskan, bagi warga Kota Magelang di luar kota, terutama Jakarta yang sudah zona merah Covid-19 diimbau untuk tidak pulang kampung dulu. Apapun itu moda transportasinya. \"Saya minta tolong, jangan mudik dulu. Kalau terpaksanya mudik, kami akan melakukan pemeriksaan kesehatan yang bersangkutan, seperti suhu tubuh. Tak kalah penting, mereka yang mudik harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumahnya masing-masing,” jelasnya. Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono menegaskan, imbauan untuk tidak mudik dulu sangat serius dilakukan pihaknya. Termasuk meminta Dinas Perhubungan berkoordinasi dengan agen-agen bus agar mendata siapa saja yang mudik, khususnya dari Jakarta. \"Didata nama dan alamatnya. Kami minta juga untuk turunnya di Terminal Tidar saja. Kesehatan mereka harus dicek dan lakukan isolasi mandiri di rumahnya sendiri atau saudaranya,” paparnya. Ia menambahkan, pihaknya juga sudah mengirimkan Surat Edaran kepada RT dan RW yang berisi meminta ketua RT dan RW untuk mendata pemudik yang sudah datang. Sekaligus memastikan mereka melakoni isolasi mandiri. \"Saya rasa yang paling penting adalah jangan mudik, karena ini demi keselamatan bersama,” tegasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: