Waspada Omicron, PTM 100 Persen di Kota Magelang Urung Digelar
KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta, membuat Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mencabut pernyataanya tentang rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada akhir Januari 2022. PTM 100 persen di Kota Sejuta Bunga diundur sampai bulan Februari, atau bahkan bisa lebih lama lagi. ”Kita tidak mau gegabah. Rencana awal memang akhir Januari, tapi lihat kondisi di Jakarta seperti itu, ya terpaksa kita tunda dulu PTM 100 persen. Kemungkinan Februari, tapi juga belum tentu. Kita akan lihat situasi dan kondisi Covid-19 di semua daerah di Indonesia,” kata dr Aziz, saat ditemui, Kamis (20/1). Dia menilai, kesiapan PTM 100 persen sebenarnya sudah sangat matang di wilayahnya. Bahkan, tiap-tiap sekolah sudah melaporkan kelengkapan fasilitas penunjang protokol kesehatan. ”Memang semuanya sudah disiapkan. Tapi situasinya sekarang berbeda. Kita tidak mau ambil risiko. Apalagi soal anak-anak kita di sekolah,” imbuhnya. Ia menjelaskan, hingga Februari nanti, PTM di Kota Magelang masih dibatasi 50 persen. Sebagian siswa tetap menggelar pembelajaran daring, dan separuhnya PTM. ”Praktiknya sudah dilakukan di masing-masing sekolah. Ada yang tiga hari PTM ada yang sehari PTM sehari daring. Yang penting, pendidikan anak-anak kita tidak tertinggal gitu saja,” ucapnya. Menurut Aziz, vaksinasi 100 persen bagi tenaga pendidik dan kependidikan, serta para siswa, tidak menjadi jaminan terbebas dari Covid-19, terutama varian Omicron ini. Potensi penularan tetap ada, apalagi jika mengabaikan protokol kesehatan. ”Kita sudah mempertahankan zero kasus selama 10 hari lebih. Padahal testing yang kita lakukan selalu di atas 100 persen dari standar WHO. Itu tren yang baik dan harus selalu dipertahankan,” tandasnya. Aziz menambahkan, guna mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah selama PTM 50 persen beragam upaya telah dilakukan. Di antaranya dengan menguatkan Satgas Covid-19 di sekolah dan menambah uji petik tes swab. ”Hasil uji petik sejauh ini menggembirakan. Negatif semuanya. Tapi kalau ada yang positif, kita langsung tracing, dan untuk sementara PTM di sekolah tersebut dihentikan,” ungkapnya. Upaya lain, lanjutnya, percepatan vaksinasi, khususnya bagi anak-anak sekolah. Ia berharap, orangtua dapat proaktif mendaftarkan anak-anak mereka agar mendapatkan suntikan vaksin. ”Capaian vaksinasi anak-anak alhamdulillah sangat tinggi. Kalaupun ada yang belum, saya harap, orangtua bisa membujuk supaya tetap mau, karena vaksin ini sangat penting,” paparnya. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Kustomo mengaku seluruh jenjang pendidikan SD dan SMP di wilayah setempat sudah menambah jam pelajaran menjadi enam jam setiap hari. ”Kita masih 50 persen. Tapi jam pelajarannya yang ditambah, kalau tadinya hanya 4 jam per hari, sekarang jadi 6 jam. Untuk jenjang SD per jam 30 menit, sedangkan SMP 35 menit tiap jam pelajaran,” ujarnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: