Kabar Gembira, Pasar Pahingan di Alun-Alun Kota Magelang Hidup Lagi Setelah Dua Tahun Vakum

Kabar Gembira, Pasar Pahingan di Alun-Alun Kota Magelang Hidup Lagi Setelah Dua Tahun Vakum

Para pedagang pasar tiban Pasar Pahingan, Jalan Alun-alun Barat Kota Magelang menyambut ceria pembukaan kembali aktivitas sebulan sekali itu setelah vakum lebih dari dua tahun akibat pandemi-magelang ekspres-

KOTA MAGELANG - Pasar Pahingan di depan Masjid Agung Kota MAGELANG hidup kembali, setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Pembukaan kembali pasar tradisional itu disikapi antusias para pedagang, Minggu (5/6).

Pasar Pahingan merupakan pasar tiban yang diadakan khusus pada hari Minggu neptu Pahing, kecuali bulan Ramadan. Tradisi itu sudah puluhan tahun digelar di Alun-alun Kota Magelang.
Pegiat Pasar Pahingan, Danu Wiratmoko mengaku mengapresiasi Takmir Masjid Agung Kauman yang membuka lagi Pasar Pahingan.

Ia yakin, kegiatan ini sudah mendapat restu dari Pemkot Magelang karena pertimbangan status daerah ini berada di level 1 PPKM.

Ia menjelaskan bahwa Pasar Pahingan beda dengan pasar tradisional pada umumnya. Pasar ini buka setiap 35 hari (selapan) kecuali bulan Ramadan.

“Beberapa warga menyebut pasar ini sebagai pasar tiban, atau lebih banyak dikenal dengan Pahingan atau Paingan merujuk nama salah satu hari dalam kalender Jawa,” kata Danu.

Pria yang akrab disapa Danu Sang Bintang itu menambahkan, Pasar Pahingan punya keunikan tersendiri. Sebab, acaranya bersamaan dengan pengajian di Masjid Agung Kauman.

“Setelah pandemi, ini merupakan pengajian dan Pasar Pahingan pertama. Jadi jumlah warga yang datang tidak terlalu banyak. Padahal biasanya bisa mencapai ribuan,” jelasnya.

Danu yang juga Sekretaris Dewan Kesenian Kota Magelang itu berharap Pemkot Magelang punya andil untuk mempertahankan budaya sekaligus kearifan lokal ini. Dia yakin pasar ini juga mampu berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

“Harapannya pemerintah di Kota Magelang bisa melihat ini sebagai potensi pariwisata budaya yang spektakuler. Karena ini merupakan warisan budaya, yang cenderung dapat menarik perhatian,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Paguyuban Pedagang Pasar Pahingan Muchsin mengaku sangat senang dan antusias pasar ini bisa kembali digelar usai vakum dua tahun akibat pandemi. Ia berharap ada perhatian dari pemerintah membuat regulasi sehingga mempermudah pedagang beraktivitas sebulan sekali di kawasan itu.

“Saat ini ada sekitar 100 pedagang yang berjualan di Pasar Pahingan,” katanya. (wid)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com