Pemkot Magelang Fokuskan Pembangunan SDM

Pemkot Magelang Fokuskan Pembangunan SDM

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang Muhamad Syafrudin Kurniawan(foto : wiwid arif/magelang ekspres)-Pemkot Magelang -Magelangekspres.com

MAGELANG SELATANPemkot Magelang terpaksa memangkas hingga 55 persen anggaran pembangunan tahun 2022. Langkah itu dilakukan akibat refocusing anggaran, pembiayaan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, dan faktor skala prioritas kebijakan kepala daerah terhadap pemberdayaan masyarakat.

Perhatian lebih terhadap sektor pengembangan SDM ini tentu saja berpengaruh terhadap anggaran di organisasi perangkat daerah (OPD). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang salah satunya.

Instansi yang dulunya mendapat kucuran dana hingga Rp80 miliar dari APBD Kota Magelang itu, tahun ini hanya diproyeksi sebesar Rp35 miliar.

”Memang berkurang separuh lebih, tapi bukan alasan kami untuk tidak bekerja optimal. Apalagi, tidak hanya DPUPR yang mendapat pengurangan anggaran, instansi lain juga karena dampak pandemi Covid-19, sehingga titik beratnya difungsikan guna penanganan pandemi,” kata Kepala DPUPR Kota Magelang, Muhamad Syafrudin Kurniawan, Rabu (15/6).

Ia mengatakan, mayoritas pekerjaan infrastruktur yang masih dipertahankan adalah bidang bina marga dan rencana lain yang sudah terbahas sebelumnya. Pada tahun 2022 ini, kata Kurniawan, proyek fisik yang memakan anggaran besar hanya dua kegiatan, yaitu pembangunan akses Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bojong dan pembangunan drainase dan trotoar di Jalan Diponegoro.

”Betonisasi akses menuju TPST Bojong dianggarkan Rp6 miliar. Kemudian pembangunan trotoar maupun drainase di Jalan Diponegoro juga sekitar Rp6 miliar. Totalnya ada Rp12 miliar. Lalu, sisanya anggaran lain digunakan untuk pemeliharaan infrastruktur,” jelasnya.

Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengatakan bahwa di era kepemimpinannya, porsi pemberdayaan masyarakat dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) masuk dalam klasifikasi skala prioritas. Pasalnya, dia melihat kondisi di Kota Magelang dari segi infrastrukturnya sudah cukup baik.

Dia menjelaskan di eranya, pembangunan fisik hanya sebagai penunjang. Sedangkan sektor nonfisik, mental, hingga penguatan SDM menjadi fokus utama pembangunan di Kota Magelang.

Aziz menyebutkan, Pemkot Magelang memiliki 9 program unggulan. Ke-9 program prioritas itu meliputi, Programis (Program Magelang Agamis), Magesty (Magelang Smart City), Magelang Cantik (Cinta Organik), Njawani (Jaga Warga Dari Pandemi), Jemput Sakit Antar Sehat, Balai Belajar, Rodanya Mas Bagia (Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia), Magelang Keren (Magelang Entrepreneurship Center), dan Ngopi (Ngobrol Pintar) Bareng Pak Wali.

”Saya rasa pembangunan fisik sudah cukup baik. Jadi tahun ini saya ingin fokus pada SDM. Saya memosisikan diri sebagai pemimpin yang membangun SDM melalui 9 program unggulan ini,” katanya.

Dia menjelaskan, membangun SDM memang tidak akan pernah tampak secara fisik. Namun, hal ini penting untuk menciptakan sebuah generasi unggulan di masa yang akan datang.

”Mental adalah fondasi, maka SDM lah yang harus diperkuat. Jika ke depan Kota Magelang menjadi peradaban maju, maka itu hanya bonus, dari usaha-usaha seluruh masyarakat yang ‘nyawiji’ bersama pemerintah,” tandasnya.

Dia juga menilai, dari segi biaya, pembangunan SDM lebih mahal ketimbang pembangunan fisik. Maka tak heran jika Kota Magelang mengalokasikan anggaran penguatan SDM sebesar Rp90 miliar.

”Visi kami adalah Magelang Maju Sehat, dan Bahagia. Untuk mencapai kebahagiaan ini, tidaklah mudah,” tuturnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com