Tak Semua Petani di Temanggung Menikmati Pedasnya Harga Cabai

Tak Semua Petani di Temanggung Menikmati Pedasnya Harga Cabai

RAWAT Salah satu petani cabai di Desa Wonotirto Kecamatan Bulu sedang merawat tanaman cabai di ladangnya, Senin (20/6).(Foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres)-Petani-Magelangekspres.com

TEMANGGUNG - Harga cabai di tingkat petani hingga saat ini masih bertahan tinggi. Hanya saja mahalnya harga cabai tidak dinikmati oleh semua petani, karena banyak tanaman cabai mati lantaran cuaca yang tidak menentu. 

Misdi (53) salah satu petani di Desa Wonotirto Kecamatan Bulu mengakui, panen raya cabai kali ini harganya sangat bagus, untuk cabai sret merah (setan merah) harganya mencapai Rp70.000 per kilogram, sedangkan cabai keriting merah Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram. 

Harga ini lanjutnya, sudah bertahan kurang lebih selama satu setengah bulan terakhir, bahkan kemungkinan bisa bertahan hingga beberapa pekan ke depan. 

"Memang harganya mahal, petani sangat senang dengan harga jual cabai saat ini," tuturnya. 

Hanya saja tutur Misdi, tidak semua petani merasakan mahalnya harga cabai, karena banyak petani yang gagal panen cabai lantaran tanaman cabai banyak yang mati terserang penyakit dan cuaca yang tidak menentu. 

Selain itu katanya, pada bulan-bulan Maret hingga April lalu sebagian besar petani sudah mulai tanam tembakau, sehingga pasokan cabai dari petani juga berkurang. 

"Cabai yang dipanen dua bulan terakhir ini kan ditanam tiga bulan lalu, saat itu cuaca curah hujan cukup tinggi sehingga banyak tanaman cabai yang mati," tuturnya. 

Beruntung tambah Sahri (60) petani lainnya, saat ini harga jual cabai mahal, sehingga petani masih bisa untung meskipun tidak sebanyak yang diharapkan petani. 

Sebab katanya, produksi tanaman cabai saat ini menurun hingga 60 persen, jika biasanya dalam 2.500 tanaman cabai bisa memproduksi 15 kuintal hingga 20 kuintal cabai, saat ini paling banyak hanya 7 sampai 9 kuintal saja. 

"Kalau harganya tidak semahal saat ini, petani bisa dipastikan bangkrut," tuturnya.

Menurutnya, biaya tanam cabai lebih mahal jika dibandingkan dengan tanaman lainnya, dalam 2.500 tanaman cabai setidaknya membutuhkan biaya lebih dari Rp8 juta, biaya tersebut belum termasuk biaya sewa tanah. 

"Saya lebih beruntung karena tanah sudah sewa lagi, kalau yang masih sewa tahunan atau musiman biayanya tambah banyak," jelasnya. 

Ia berharap, harga cabai seperti saat ini masih bisa bertahan hingga beberapa bulan kedepan, sehingga petani yang saat ini belum panen bisa ikut merasakan mahalnya harga cabai. 

"Yang tanam cabai di bulan Mei dan Juni ini juga juga terkendala cuaca, masih sering hujan pada malam hari, semoga saja harganya bisa stabil mahal seperti saat ini," harapnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com