Pemkot Magelang Siapkan Vaksinasi Dosis Keempat untuk Nakes

Pemkot Magelang Siapkan Vaksinasi Dosis Keempat untuk Nakes

Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz -Pemkot Magelang-Magelangekspres.com

MAGELANG, Pemkot Magelang mulai mempersiapkan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes). Setelah nakes, vaksinasi akan diperluas untuk masyarakat umum.

Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, vaksinasi keempat sudah dimulai. Diawali dengan para nakes di rumah sakit maupun puskesmas.

“Sekarang sudah mulai. Saya saja sudah bisa (vaksin keempat). Tinggal sekarang menunggu informasi ketersediaan vaksin dari Dinas Kesehatan (Dinkes),” kata dr Aziz, Senin (1/8).

Ia menjelaskan, fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) mulai menyediakan vaksinasi dosis keempat. Jika stok vaksin terus mencukupi, maka target perluasan bisa segera dipercepat.

”Sangat memungkinkan adanya perluasan target sasaran, mengingat tidak hanya tenaga kesehatan yang berisiko tertular. Dosisnya masih sama dengan booster, yaitu setengah dosis,” imbuhnya.

Sebagaimana pada vaksinasi dosis 1 dan 2 maupun booster sebelumnya, pemerintah menerapkan prioritas berdasarkan kerentanan terhadap risiko penularan. Nakes yang berada di garis depan penanganan selalu mendapat prioritas karena paling berisiko tertular, baru disusul masyarakat umum.

”Saat ini pemerintah berfokus melakukan pelaksanaan vaksin booster atau vaksinasi booster ketiga. Cakupan di Kota Magelang sendiri belum memenuhi 50 persen, meskipun dosis pertama dan kedua sudah melebihi target 100 persen,” jelasnya.

Dokter spesialis penyakit dalam itu mengakui bahwa terjadi penambahan kasus Covid-19 selama bulan Juli hingga awal Agustus 2022 ini. Namun demikian, efek dan tingkat keparahan saat ini masih jauh dibanding tahun 2021 lalu.

”Bed occupancy rate (BOR) rumah sakit masih sangat aman. Walaupun ada kenaikan, tapi mayoritas ringan, tidak terlalu parah,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, Kota Magelang berada di level 1 PPKM sehingga pihaknya belum akan memberlakukan pembatasan-pembatasan tertentu.

“Kita kan dinilai (Pemerintah Pusat) nanti kita nunggu dari sana. Apakah masih level satu atau naik lagi ke level di atasnya. Tapi prinsip semua yang sudah kita programnya tetap berjalan,” tandasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Istikomah mengatakan, antusiasme masyarakat Kota Magelang mengikuti vaksin Covid-19 ketiga atau penguat masih tergolong rendah. Hingga saat ini, baru tercatat 45 persen dari target. Meski demikian, jumlah ini termasuk tinggi jika dibanding dengan cakupan vaksinasi tingkat Provinsi Jawa Tengah sebesar 25 persen dari total jumlah penduduk target vaksinasi dosis ketiga.

Menurutnya, cakupan vaksin booster dibandingkan dengan vaksin dosis kedua, perbedaannya sangat besar. Sejauh ini, ada 138.947 warga atau 142 persen dari target 98.184 sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

”Banyak faktor yang memengaruhi rendahnya vaksinasi penguat atau booster ini. Masyarakat tahunya dapat pengalaman dari orang lain yang sudah dibooster tapi justru merasa sakit badannya, tidak enak. Padahal, efek samping vaksin itu beda-beda. Banyak juga yang baik-baik saja, tergantung imunitas masing-masing individu,” jelasnya.

Faktor lain, karena proses skrining dosis ketiga lebih ketat dibanding dosis pertama dan kedua. Seperti lansia dan anak-anak yang memiliki kecenderungan tertentu, kata dia, tidak diperkenankan mengikuti program vaksinasi dosis ketiga.

”Masyarakat rentan dan pemilik penyakit penyerta, tidak bisa divaksin. Ini juga mengurangi jumlah penerima vaksin dosis ketiga,” katanya.

Ia juga menjelaskan, penting memberikan jarak interval vaksinasi booster dosis pertama dan kedua. Sebab, pengaturan interval mampu memberi efek proteksi yang optimal.

“Untuk booster kedua atau dosis keempat kali ini, Kemenkes menentukan interval selama 6 bulan sejak vaksinasi booster pertama atau dosis ketiga,” kata dia. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com